TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, Kamis (22/7) siang ini akan mengelar kunjungan kehormatan dengan sejumlah pejabat di Indonesia. Selain bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana, Gates juga akan bertemu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
" Semula dijadwalkan bertemu Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM, tapi batal. " kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, I Wayan Midhio di Jakarta.
Menurut Wayan, dua menteri pertahanan akan membicarakan lanjutan kerangka kerjasama telah diteken Wakil Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Asia Selatan dan Tenggara Robert M. Scher. Juga Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Syarifuddin Tippe pada 11 Juni lalu. "Jadi sifatnya menyeluruh soal kerjasama pertahanan oleh dua negara" ujarnya.
Wayan menyangkal jika dalam pertemuan tersebut, kedua menteri akan membahas soal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). “Tidak, masalah Kopassus mungkin tidak perlu disingung lagi,” ujarnya.
Secara umum, kata Wayan, perjanjian yang dibahas membentuk kerangka kerja bagi kerjasama pertahanan pada bidang logistik, latihan bersama, pertukaran perwira dalam program pendidikan, dialog keamanan, industri pertahanan dan pengadaan peralatan.
Sebelumnya, Amerika mengeluarkan pelarangan latihan gabungan yang dilakukan oleh Kopassus sejak 1998 lalu. Pelarangan ini terkait isu pelanggaran hak azasi manusia yang diduga dilakukan pasukan elit ini di Papua Barat dan Timor Leste.
Termasuk juga tuduhan yang diarahkan ke Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin yang sekarang jadi Wakil Menteri Pertahanan karena dianggap bertanggung jawab atas hilangnya aktivis mahasiswa pada 1998, saat menjabat sebagai Pangdam Jaya. Tuduhan lain diarahkan ke Prabowo Subiakto dalam kerusuhan di Santa Cruz, Dili pada tahun 1991.
PINGIT ARIA