TEMPO Interaktif, Bandung - Palang Merah Indonesia mendesak pemerintah untuk segera membangun pabrik plasma darah. Pembangunan ini bisa bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara.
Pabrik ini akan mengolah darah yang tidak terpakai untuk diproduksi menjadi albumin. Albumin adalah zat yang digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah / rusak.
"Untuk pembangunan pabrik plasma darah minimal dibutuhkan dana sebesar Rp 500 miliar," kata Faried Husein, Wakil Ketua Umum PMI di Bandung, Rabu (14/7). Menurut Faried, kebutuhan albumin di Indonesia sangat tinggi, dan pembangunan pabrik plasma darah akan sangat strategis.
Menanggapi hal ini, PT. Bio Farma menyatakan kesiapannya untuk membangun fasilitas pengelolaan plasma darah nasional dengan investasi internal perusahaan dalam tiga tahun ini. "Kami siap, tinggal regulasinya seperti apa kita tunggu," ujar Iskandar Direktur Utama PT Bio Farma saat donor darah massal di Bandung, Jawa Barat hari ini.
ALWAN RIDHA RAMDANI