TEMPO Interaktif, Makassar - Banjir berkepanjangan masih melanda Kabupaten Wajo, mengakibatkan jalan poros ibukota Wajo, Sengkang menuju Kabupaten Bone belum dapat dilalui kendaraan. Ketinggian air di jalan mencapai 70 cm, dan mengalir deras, seperti terlihat di Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana.
Kendaraan roda dua yang hendak melintas terpaksa menggunakan jasa perahu milik warga setempat untuk menyeberang. Sementara mobil memilih memutar atau kembali daripada harus menembus jalan yang terendam banjir.
"Saya sudah lebih sebulan ini terpaksa harus menggunakan jasa perahu dan membayar Rp 10 ribu untuk melewatinya," kata Rusman, warga Bone.
Dia mengatakan, dalam sepekan sampai empat kali ke Bone dan melintas di jalan terendam banjir. "Mau diapa pak karena istri tinggal di Bone sementara aktivitas saya di Sengkang. Jadi mau tidak mau mesti melewati jalan ini, kerana untuk memutar itu sangat jauh dan rugi waktu," katanya.
Pantauan Tempo siang tadi, kendaraan roda dua belum berani melintas tanpa menggunakan perahu. Sementara ada beberapa mobil seperti truk dan bus sudah ada yang melewatinya. Tetapi beberapa mobil berukuran kecil mogok karena mencoba menerobos jalan yang terendam banjr.
ANDI PAJUNG