"Saat ini seluruh sistem yang ada di NTT sudah pada posisi M-1 yang artinya tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir," kata General Manager PT. PLN (Persero) wilayah NTT Januwarsono ketika memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Jumat (9/7).
Status M-1 ini, menurut dia, jika salah satu mesin mengalami gangguan atau menjalani pemeliharaan tidak akan mempengaruhi distribusi listrik kepada pelanggan, karena daya yang ada masih mencukupi.
Walaupun berstatus M-1, ia belum bisa menjamin tidak terjadi lagi pemadaman listrik secara mendadak, akibat kondisi alam dan cuaca. "Pemadaman listrik bergilir kami jamin tidak akan terjadi, tapi pemadaman sesaat karena alasan teknis seperti gangguan jaringan maupun pemeliharaan itu wajar," katanya.
Saat ini, kata dia, PLN wilayah NTT tetap berupaya mencapai status M-2 agar kondisi kelistrikan di NTT aman. Dan untuk mencapai itu, pembangunan sejumlah pembangkit listrik sementara di lakukan di empat wilayah menggunakan tenaga uap, angin atau bayu, panas bumi maupun gas dan batubara.
Pembangkit listrik yang sementara dibangun yakni untuk daratan Timor, pembangunan PLTU 2x15 Megawaat (Mw) di Bolog, Kabupaten Kupang dan PLTU 4x6 MW di Atambua. Selain itu, pembangunan PLTU dua di Bolok 2x16,5 MW. Sedangkan di daratan Flores PLTP Mataloko 1x1,8 MW sudah beroperasi.
PLN Wilayah juga telah masukan perencanaan pembangunan pembangkit listrik, seperti PLTS 3 MW di Waingapu Sumba Timur, PLTP Ulumbu 5 MW, PLTU 4x6 MW di Atapupu-Belu, PLTU 2x3 MW di Rote, dan PLTU 2x3 MW di Kalabahi- Alor. "Kita harapkan tahun 2011, krisis listrik di NTT sudah teratasi," katanya.
YOHANES SEO