TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi dari Resor Jakarta Selatan langsung menyidik lokasi penganiayaan Tama S Langkun, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) dari divisi Investigasi. Tama dipukul sekelompok orang tidak dikenal, Kamis (8/7) subuh di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Kami sudah terima laporannya dan sekarang sedang dalam penyelidikan" kata Kepala Satreskrim Komisaris Polisi Nurdi Satriaji pada Tempo pagi ini.
Sebelumnya, Tama dikeroyok dan dibacok empat orang tak dikenal. Karena insiden naas ini, Tama luka serius di kepala, punggung, kaki, dan tangan. Dan harus menerima 29 jahitan.
Iinsiden berawal ketika Tama dan Khadafi hendak bertolak dari Kawasan hiburan Kemang ke kantor pukul 04.00 dini hari. Ia berbocengan motor dengan Khadafi. "Tiba-tiba saja, sampai di Duren Tiga, ada motor dan mobil merapat," ujar Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.
Sayangnya, Tama tak sempat mengenali merek dan nomor motor. Hanya saja, ia ingat betul, mobil yang menempelnya bermerek Toyota Avanza.
Karena terus dipepet, akhirnya Tama dan Khadafi jatuh seketika. Salah satu dari 4 orang itu mencopot helm Tama. "Ia lalu dipukuli dengan benda tajam," kata Adnan.
Mendengar ringkihan Tama, Khadafi lalu membawa rekannya itu ke rumah sakit terdekat. Yakni Rumah Sakit Asri Duren Tiga. Tama dibawa ke UGD.
Setelah diperiksa dokter, luka Tama dinyatakan serius. Ia harus dijahit sebanyak 29 jahitan. Bekas lukanya lurus, mirip bekas bacokan senjata tajam. "Lukanya di kepala, punggung kaki, tangan. Kaki dan kepalanya bekas lukanya lurus, tangannya robek, lainnya lecet-lecet karena jatuh," tutur Adnan.
FEBRIANA FIRDAUS