TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Bosan dengan janji-janji bebas pemadaman, Kepala Cabang PT PLN Banjarmasin Rudy Purnomo Loka Putra dijemput paksa dari ruang rapat anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Senin (05/07), oleh massa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Universitas Islam Kalimantan (Uniska), dan Pemuda Panca Marga (PPM) Banjarmasin.
Selain menjemput paksa, massa yang menuntut perbaikan pelayanan dari PT PLN, juga memaksa Rudy berjalan kaki sejauh 500 meter dari gedung DPRD Kota Banjarmasin menuju Kantor PT PLN Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dari pemantauan Tempo, massa gabungan dengan koordinator aksi Maulana, menuntut PT PLN Banjarmasin segera menghentikan terjadinya pemadaman listrik yang hingga sekarang belum bisa teratasi.
Massa juga memaksa menandatangani surat kesepatakan, jika dalam satu pekan pihak PT PLN tidak mampu mengatasi pemadaman listrik yang hampir setiap hari terjadi di Banjarmasin, maka Kepala Cabang PT PLN Banjarmasin diminta untuk mundur dari jabatannya. "Jika tidak mampu mengakhiri pemadaman, silakan mundur," tegas Maulana.
Desakan mundur juga disuarakan oleh Ketua PPM Banjarmasin Winardi. Menurut pendemo, mereka sudah bosan dengan janji-janji PLN yang akan mengatasi pemadaman listrik, namun hingga sekarang masalah pemadaman belum juga dapat teratasi. "Janjinya 1 Juli tidak pemadaman, tapi nyatanya listrik padam," kata Winardi.
Kepala Cabang PT PLN Banjarmasin Rudy Purnomo Loka Putra tidak bisa berbuat banyak, selain menandatangani surat bukti kesediaan pengunduran dirinya, jika pemadaman listrik masih terjadi. "Saya siap mundur jika manajemen meminta saya mundur. Di PLN ada prosedurnya," kilah Rudy.
Ia meminta maaf kepada warga Banjarmasin, karena masih terjadi pemadaman listrik selama ini, semua itu disebabkan oleh kekurangan daya pasok listrik oleh PT PLN wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ia menegaskan dengan kondisi perlistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah saat ini, siapapun yang akan menjadi Kepala PT PLN tidak akan mampu mengatasi pemadaman listrik.
Pihak PT PLN sendiri terus upaya untuk mengatasi terjadinya pemadaman listrik di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan menyewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Rudy mengakui adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan PLTD yang disewa dari negeri Cina, menyusul lima orang pekerja dari Cina dipulangkan karena masuk menggunakan visa kunjungan. "Tapi masalah teknisi dari Cina sudah dapat diatasi, dan lima tenaga kerja Cina kembali masuk dengan visa kerja," ujar Rudy.
KHAIDIR RAHMAN