TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Ratusan warga Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi lingkungan akibat limbah penambangan mangan yang dibuang ke sungai.
Sungai Cibeuying yang selama ini digunakan warga dicemari lumpur berwarna hitam buangan limbah mangan. Air sungai kemudian mencemari ratusan hektare sawah milik warga di sekitar Cikupa.
Berdasarkan informasi warga, lokasi penambangan mangan itu berada di Kampung Kompeang, Desa Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, yang berada di hulu Sungai Cibeunying. Belakangan diketahui lumpur bekas penambangan tersebut sudah memenuhi aliran sungai dan saat hujan datang kerap mengakibatkan banjir.
Dudi Permana, tokoh masyarakat Cikupa, Kamis (1/7), menyatakan warga meminta para penambang tidak seenaknya membuang limbah ke Sungai Cibeunying. Warga juga meminta agar air sungai kembali bersih, karena sangat berpengaruh terhadap pertanian warga sekitar.
“Kita ingin kembali normal, tidak seperti sekarang sungai sudah penuh dengan lumpur ditambah airnya keruh,” ujarnya. “Bahkan saat hujan seperti sekarang ini daerah kami langsung kebanjiran.”
Kekesalan warga terhadap buangan limbah itu sudah sejak lama. Warga telah beberapa kali mengutarakan ke pihak kecamatan, namum belum mendapatkan respons positif, dan hingga kini aksi pembuangan limbah ke sungai tetap berlangsung.
Camat Karangnunggal Ending menyatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menyampaikan keinginan warganya ke Bagian Lingkungan Hidup. Menurutnya, beberapa kali pihaknya telah melayangkan keberatan warga kepada para pengusaha terkait limbah mangan itu, namun kenyataannya hingga kini pembuangan limbah ke sungai masih tetap terjadi.
“Kalau upaya mengingatkan sudah sering,” ujarnya. “Mungkin harus langsung Bagian Lingkungan Hidup yang turun tangan.”
JAYADI SUPRIADIN