TEMPO Interaktif, Wajo - Dinas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wajo memperkirakan nilai kerusakan akibat banjir di daerah ini mencapai Rp 20 miliar. Banjir selama sebulan lebih ini merendam 10 kecamatan di Kabupaten Wajo.
"Angka itu sudah termasuk kerusakan persawahan, tanggul jebol, rumah penduduk dan infrastruktur lseperti jalan serta jembatan,: kata Andi Tenriliweng, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Tempo, Senin (21/6).
Berdasarkan data pada Dinas tersebut, banjir di Kecamatan Tempe merendam 668 unit rumah, lahan pertanian 60 hektare dengan nilai kerugian sekitar Rp 870 juta. Banjir di Kecamatan Belawa
merusak 224 unit rumah, 2 jalan, 3 tanggul dan 887 hektare sawah. Di sini kerugian mencapai Rp 4,3 milliar. Sedangkan kerusakan di kecamatan lain hampir sama, yaitu menimpa rumah penduduk dan persawahan.
Untuk menanggulangi korban banjir telah disalurkan berbagai bantuan seperti obat-obatan, tenda, dan kebutuhan bahan pokok. Perahu untuk evakuasi penduduk juga disiapkan. "Kami hanya mempu menanggulangi dampak banjir sebagian saja. Selebihnya kami berharap pemerintah pusat turun tangan," kata dia.
Dari pantaun Tempo di Kelurahan Laelo dan Kelurahan Salo Menraleng, rumah yang terendam air sudah ditinggal penghuninya. Ketinggian air di sini mencapai 1 hingga 1,5 meter. "Kami kehilangan mata pencaharian. Tidak ada panen," kata Samsu, warga setempat.
Baca Juga:
ANDI PAJUNG