TEMPO Interaktif, Sukabumi - Dua rumah serta sebuah jembatan di Kampung Genteng Hilir Desa Batununggal hanyut terbawa arus air Sungai Cimahi di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi yang meluap Selasa (15/6) malam.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ribuan warga terisolir akibat satu-satunya jembatan yang menghubungkan beberapa kampung itu terputus.
Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, dua rumah yang terseret banjir bandang adalah milik Memet, 70 tahun, dan Unen, 25 tahun. Kedua rumah tersebut berada di lokasi sempadan sungai yang meluap. Memet dan Unen diungsikan ke rumah kerabatnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Menurut Memet, selama hidup di pinggiran sungai tersebut, peristiwa banjir bandang yang menghanyutkan rumahnya baru terjadi saat ini. Sebelumnya, kata dia, sering terjadi banjir, tapi tidak sebesar ini. "Sebelumnya pernah terjadi banjir bandang, tapi tidak sampai menghanyutkan rumah. Ini baru terjadi sekarang," ujar Memet yang selama hidupnya tinggal di pinggir Sungai Cimahi saat ditemui Rabu (16/6).
Sementara itu, Turo Rohani, petugas Perlindungan Masyarakat Desa Batununggal, menjelaskan, banjir terjadi sesaat setelah hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi dan sekitarnya. Menurut Turo, warga telah memperkirakan akan terjadi luapan di Sungai Cimahi. "Namun tidak disangka akan sebesar ini. Untung warga di pinggiran sungai telah siap-siap mengungsi sehingga saat banjir datang mereka sudah mengungsi," ujar Turo.
Baca Juga:
Pihak pemerintah setempat belum berencana merelokasi warga yang berada di pinggiran sungai. Namun, menurut Marwan Effendi, Wakil Bupati Sukabumi, pihaknya mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap banjir susulan. "Sebab, jika melihat cuaca yang lumayan ekstrim, tidak menutup kemungkinan hujan turun lagi sehingga terjadi banjir susulan," ujar Marwan di Sukabumi, Rabu (16/6).
DEDEN ADBUL AZIZ