TEMPO Interaktif, Tegal - Sri Ridaningtias, orang tua Alif Rizki Ramadan, siswa Sekolah Dasar Negeri Mangkusuman 1 Kota Tegal, melaporkan kejanggalan nilai ujian anaknya ke Kepolisian setempat, Senin (14/6). Ia curiga atas rendahnya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan pada Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional.
“Awalnya saya curiga karena saat pengumuman yang seharusnya dikeluarkan pada Sabtu 12 Juni lalu dipending, saat diumumkan nilai bahasa Indonesia 2,20, sedangkan nilai yang lain seperti IPA dan Matematika 90 dan 100,” ujar Sri Ridaningtias, kepada sejumlah wartawan.
Dia menduga ada oknum yang memanipulasi Lembar Jawaban Komputer (LJK) milik anaknya. Hal ini berdasarkan cek langsung ke sekolah yang menemukan perbedaan tulisan dan tanda tangan di LJK mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mata pelajaran lainnya.
"Ini diperkuat oleh hasil prediksi sekolah yang menyatakan kemungkinan nilai bahasa Indonesia anak saya 90," ujar Sri Ridaningtias.
Ia berharap Kepolisian bisa menyelidiki agar anaknya tak dirugikan oleh nilai yang tak seharusnya didapat.
Kepala SDN Mangkukusuman 1, Fathul Muin, membenarkan adanya permasalahan tersebut. Namun, ia enggan berkomentar banyak. “Kami telah melaporkan ke Dinas Pendidikan langsung agar diproses sepenuhnya,” ujar Tathul Muin, saat ditemui di kantornya.
Menurut dia, penentu nilai ujian dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setelah dikoreksi oleh Dinas Pendidikan Kota Tegal. “Artinya sekolah tak tahu adanya manipulasi,” katanya singkat.
EDI FAISOL