Opsi itu disiapkan PLN sebagai solusi dari sengketa yang sempat memicu pembangunan PLTA Asahan III, yang didanai Japan International Coorperatiom Agency (JICA), ¥ 2,6 miliar.
Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan mengakui dirinya dengan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin telah membicarakan kelanjutan pembangunan PLTA Asahan III. Hasilnya, sebut Dahlan, PT PLN menawarkan 40 persen kepemilikan saham.
“60 persen saham dikuasai PLN, sisanya 40 persen disediakan buat tiga pemerintahan daerah,” ujar Dahlan usai menandatangani kontrak dengan Nippon Koei, perusahaan yang ditunjuk JICA sebagai konsultan dari Jepang.
Penandatanganan dilakukan Dahlan Iskan dan Seiji Koyanagi dari Nippon Koei, di Kantor PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumut, Aceh dan Riau, Jalan Dr Cipto, Medan, Kamis (9/6) pagi.
“Itu saham pengelolaan,” kata Dahlan tanpa merinci maksud pengelolaan tersebut. Tawaran itu, diakui Dahlan, belum mendapat jawaban dari Pemerintahan Sumatera Utara. “Tiga minggu lalu kita secara resmi sudah menyurati. Intinya, meminta masukan dari pemerintahan daerah,” ujar Dahlan. “Kami masih menunggu hasil dari pemerintah daerah.”
Kepala Badan Komunikasi dan Informasi Pemerintah Sumatera Utara, Eddy Syofian belum dapat dikonfirmasi. “Saya lagi rapat,” kata Eddy menerima panggilan telepon dari Tempo. Semantara Humas Pemkab Asahan, Rahmad Hidayat Siregar menolak berkomentar. “Itu kami serahkan kepada Pemprov Sumut. Karena hanya menghadiri undangan rapat saja,” akunya. “Tanya ke Sekda provinsi.”
Sekda Provinsi Sumatera Utara, Rustam Effendy Nainggolan tidak dapat dikonfirmasi. Telepon genggam miliknya bernada dialihkan, sedangkan pesan singkat tidak berbalas.
Dengan penandatanganan kontrak dengan Nippon Koei, tahapan pelelangan Asahan III akan segera dimulai. Dijelaskan Dahlan Iskan, Nippon Koei sebagai konsultan akan bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri yang ditunjuk sebagai konsultan.
Yakni, PT Connusa Energindo, PT Kwarsa Hexagon, PT Arkonin Engineering Manggala Pratama, PT Tata Guna Patria dan PT Jaya CM. Lelang akan diperkirakan September 2010. “Tidak ada keharusan pemenang lelang dari luar negeri,” ungkap Dahlan.
SOETANA MONANG HASIBUAN