TEMPO Interaktif, Jember - Selama 2010, tercatat ada empat anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal akibat kekurangan energi protein (KEP) atau gizi buruk.
Kepala Humas Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember Judi Nugroho, dalam tahun 2010 ada 43 pasien yang dirawat oleh pihak Rumah Sakit. 'Dari 43 pasien itu yang meninggal empat pasien," kata Judi, Selasa (8/6).
Para pasien gizi buruk semuanya adalah anak-anak. Mereka menderita gizi buruk jenis marasmic, kwasiorkor, dan marasmic kwasiorkor. Pasien gizi buruk jenis kwasiorkor sebanyak 15 orang. Penderita gizi buruk ini mempunyai ciri-ciri berat badan di bawah berat badan ideal dan beberapa bagian tubuhnya bengkak sehingga nampak gemuk.
Sedangkan pasien gizi buruk jenis marasmic sebanyak 48 orang. Penderita gizi buruk marasmic mempunyai ciri-ciri badan kurus kering sehingga wajah si pasien terlihat tua. "Kalau pasien marasmic kwasiorkor yakni gabungan dua jenis itu ada 12 orang yang dirawat disini," lanjut Judi.
Meski puluhan anak tersebut divonis terkena gizi buruk, tidak sedikit dari mereka juga mempunyai penyakit penyerta. "Rata-rata, mereka mempunyai penyakit penyerta seperti TBC dan penyakit otak," lanjut Judi.
Judi menambahkan, untuk bulan Juni ini ada lima pasien yang dirawat di Ruang Kanak-Kanak Rumah Sakit Daerah Soebandi Jember. Kini masih ada empat anak yang dirawat, salah satunya Izul Muttaqin, seorang balita berumur dua tahun asal Kecamatan Bangsalsari.
Ibu Izul, Ny. Nur Hazimah, 32 tahun, mengatakan anaknya sakit sejak tiga bulan lalu. Dalam tiga bulan ini, Izul selalu memuntahkan makanan yang disuapkan kepadanya. "Padahal sebelumnya, semua makanan dimakannya. Susu dia suka, begitu juga makanan lain. Tetapi sejak tiga bulan lalu, setiap dikasih makanan selalu dimuntahkan," ujar Nur. Saat dibawa ke dokter, sang dokter mengatakan kalau Izul menderita sariawan.
Karena tidak kunjung sembuh, Izul dibawa ke Puskesmas setempat dan diberitahu jika menderita gizi buruk dan harus dirawat inap di RSD dr Soebandi. Izul menderita gizi buruk jenis kwasiorkor. Kedua kaki balita tersebut telah bengkak dan mulai nampak bercak-bercak.
Pihak Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember mencatat tahun 2009 lalu ada 75 pasien gizi buruk yang dirawat dan 14 pasien di antaranya meninggal.
MAHBUB DJUNAIDY