TEMPO Interaktif, Jakarta - Politisi Partai Golkar membantah akan ada 36 juta suara yang hangus jika Parliamentary threshold dinaikkan menjadi 5 persen. Menurut Priyo Budi Santosa, peningkatan threshold itu justru dilakukan untuk menyederhanakan jumlah partai yang akan dibangun. " Mari kita tata partai semakin terkonsolidasi" kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santosa usai Rakornas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Ahad (6/6).
Sebelumnya, PPP mengaku keberatan jika PT dinaikan. Menurut Sekretaris Fraksi PPP Romahurmuziy, dengan PT 2,5 persen saja sudah ada 18 juta pemilih yang hangus, maka peningkatan PT jadi 5 persen akan menghanguskan suara 36 juta pemilih. "Ini antidemokrasi," kata Romahurmuziy beberapa waktu lalu. Dia juga menengarai peningkatan PT dilakukan untuk menghambat masuknya parpol baru yang ikut pemilu.
Priyo membantah usul peningkatan PT 5 persen dilakukan untuk menghambat partai baru atau kecil. Sebab, kata dia, tidak ada jaminan partai-partai yang sekarang besar akan mempertahankan PT di atas 5 persen. "Seperti juga tidak ada jaminan partai baru tidak mendapatkan itu," ujar dia.
Menurut Wakil Ketua DPR ini, peningkatan PT adalah menkanisme natural. "Jadi biarkan rakyat memberi vonisnya. Apakah partai melebur atau berdiri dengan partai lain, dan itu sudah mekanisme yang natural, sudah demokratis," ujar Priyo.
Usulan peningkatan PT ini, kata dia, bukan hanya akan dibicarakan sesama partai koalisi yang tergabung dalam Setgab. "Tapi juga melibatkan PDIP, Hanura dan gerindra untuk berunding satu meja," ucapnya.
AMIRULLAH