TEMPO Interaktif, Kupang - Ratusan rumah di Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) terendam banjir akibat hujan yang mengguyur daerah tersebut selama dua hari terakhir ini.
Banjir setinggi satu meter itu juga merendam ratusan hektare lahan sawah dan bawang milik petani yang siap panen. Akibatnya padi dan bawang milik petani terancam puso.
Ratusan warga yang rumahnya teredam banjir pun diungsikan ke tempat yang lebih aman guna mengantisipasi banjir susulan akibat meluapnya Sungai Wae Pesi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPMD) Manggarai Siprianus Jamun mengatakan pemerintah daerah telah menurunkan tim ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan kerugian yang dialami masyarakat. "Sudah ada tim yang diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pendataan," katanya.
Menurut dia, banjir terjadi karena saluran pembuangan di rumah warga terlalu kecil sehingga tidak bisa menyalurkan air keluar. "Penanganan rekonstruksi rumah warga yang terendam banjir akan dilakukan kemudian," katanya.
Selain merendam rumah warga, tambah dia, banjir tersebut juga menyebabkan longsoran di ruas jalan Ruteng-Iteng sepanjang 15 kilometer yang mengakibatkan badan jalan tersebut terancam putus.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggarai juga telah melakukan penanganan darurat dengan menimbun badan jalan tersebut dengan material agar jalan tersebut dapat difungsikan oleh masyarakat. "Jalan yang menghubung Ruteng dan Iteng terancam putus total akibat longsor," katanya.
Kecamatan Reo merupakan daerah langganan banjir. Hampir setiap tahun daerah tersebut dilanda banjir dan longsor.
YOHANES SEO