TEMPO Interaktif, Malang - Dua desa di Kabupaten Malang diterjang banjir, yaitu Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Desa Sudiomoro, Kecamatan Bululawang. Sebanyak 1.700 rumah di Desa Sitiarjo terendam air bah dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Hujan deras selama lima hari sejak Selasa kemarin," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Malang, Aprilianto, Rabu (28/4).
Pemukiman warga terendam akibat luapan Sungai Penguluran dan Sungai Bambang. Banjir, katanya, terjadi sejak pukul 16.00 Selasa (27/4) kemarin. Kini, ketinggian air mulai menyusut.
Warga dibantu para relawan dari PMI, TNI dan Kepolisian membersihkan bangunan rumah dan kantor desa serta tempat ibadah yang terendam air. Aktivitas perdagangan di pasar desa setempat lumpuh. Hingga kini tak ada aktivitas perdagangan.
Para korban banjir membutuhkan bahan makanan, obat-obatan, dan pakaian layak. Menurut Aprilianto, PMI mendirikan dapur umum untuk melayani 2.654 jiwa korban banjir. Ia mengatakan menyalurkan makanan bagi korban hingga aktivitas warga kembali normal. PMI juga mengolah air siap minum berkapasitas 10 ribu liter per jam. "Seluruh sumur warga tercemar," katanya.
Ketua pelaksana harian Malang Selatan Rescue Addhy Susanto mengatakan satu korban dilaporkan hilang dalam kejadian ini. Petugas SAR diturunkan untuk melakukan penyisiran mencari korban yang dilaporkan hilang tersebut. "Kami belum mengantongi identitas korban," katanya.
Sebelumnya, Addhy menyebutkan dua korban terseret banjir ditemukan selamat. Keduanya, Hari yang mengendarai Yamaha Mio dan Muhammad Fikri yang mengendarai Honda Supra, nekat menerobos banjir. Warga Sendangbiru ini nekat meski warga telah mengingatkan agar berhenti menunggu banjir surut.
EKO WIDIANTO