TEMPO Interaktif,Cirebon - Achmad Rizal tak Lulus. Padahal siswa SMAN I Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Achmad Rizal,18, itu sudah dinyatakan lulus di jurusan Teknik Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melalui PMDK.
"Sampai sekarang saya belum memberitahu orangtua saya," katanya dengan suara bergetar menahan tangis. Ia dinyatakan tidak lulus UN tahun ini hanya karena mata pelajaran Biologinya mendapatkan nilai di bawah 4. Padahal untuk mata pelajaran lainnya nilainya di atas lima dan enam. Namun walaupun sedih, Achmad mengaku tetap akan ikut UN Ulang. "Saya akan tetap ikut itu. Mudah-mudahan lulus," katanya.
Kepala SMAN 1 Dukuhputang, Oso Rochjana, menyatakan terkait kasus Achmad, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada panitia UN Provinsi Jabar. "Kami tentu menginginkan kebijakan lain, kasihan anak itu sudah lulus PMDK tapi tidak lulus UN," katanya.
Di sekolah yang dipimpinnya, Oso mengungkapkan dari 188 siswa yang ikut UN ada 30 siswa yang dinyatakan tidak lulus. 30 siswa itu masing-masing siswa IPA sebanyak 22 orang dan siswa IPS sebanyak 8 orang. "Kami sebenarnya sudah berupaya maksimal, tapi apa daya, hasilnya ternyata seperti ini," kata Oso dengan wajah kecewa.
Siswa, lanjut Oso, rata-rata gugur di dua mata pelajaran. Untuk siswa IPA kebanyakan gugur untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi, sedangkan untuk siswa IPS rata-rata gugur di mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sosiologi. Bahkan ada pula siswa yang mata pelajaran lainnya mendapatkan nilai 7 hingga 9, namun gugur di mata pelajaran Bahasa Indonesia yang hanya mendapatkan nilai satu koma.
Pihak sekolah berkewajiban untuk memberikan pemahaman kepada orangtua. "Karena itu beberapa hari ke depan, kami akan mengumpulkan orangtua siswa yang tidak lulus untuk diberikan pengertian dan pemahaman," katanya. Pengertian itu terutama terkait bahwa tidak lulusnya anak-anak mereka bukan merupakan akhir dari perjalanan. "Masih ada jalan lain yang bisa ditempuh, yaitu UN ulangan," katanya.
Setiap siswa yang tidak lulus diminta untuk bisa mengikuti UN ulang itu. "Diharapkan pada UN ulang mendatang mereka bisa lulus," kata Oso. Sementara itu di Kabupaten Cirebon sendiri terdapat 456 siswa yang tidak lulus UN, yaitu sebanyak 98 siswa tingkat SMA dan 358 siswa SMK.
IVANSYAH