“Minggu depan akan kita panggil. Ini evaluasi awal sebelum pengumuman ujian nasional SMP dan sekolah dasar,” kata anggota Komisi D Sukamta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta, Senin (26/4).
Menurut Sukamta, sejauh ini evaluasi yang diperoleh baru sebatas soal ketidaklulusan siswa. Belum membahas pada tingkat kejujuran siswa. Hanya saja sudah ada komentar bahwa tingginya angka yang tidak lulus menunjukkan tingkat kejujuran tinggi.
“Itu komentar yang merendahkan. Padahal tidak ada korelasinya tidak lulus sama dengan jujur,” kata Sukamta.
Opini tersebut akan mempengaruhi persepsi siswa bahwa siswa akan memilih berlaku tidak jujur agar tingkat kelulusannya tinggi. Padahal, menurut Sukamta, banyak faktor yang harus dievalusi mengapa siswa banyak yang tidak lulus.
Semisal karena ada ujian susulan, maka siswa tidak belajar secara optimal dengan harapan dapat memperbaiki saat ujian susulan. Atau karena kualitas guru dan siswa yang lebih rendah dibanding tahun lalu, tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi, atau soal yang dipelajari tidak sesuai dengan soal ujian nasional yang keluar.
PITO AGUSTIN RUDIANA