”Kami tidak ambil pusing, mau lulus atau tidak. Yang penting bisa merayakan bersama teman. Toh, masih ada ujian pengulangan,” kata salah seorang siswa di SMA 1 Kota Gorontalo, sambil asyik mencoret baju sekolahnya, Senin (26/4).
Siswa tersebut terlihat asyik mencoret baju dengan sesama rekannya, dan berbaur di antara siswa lainnya. Mereka menggunakan cat jenis Pylox itu untuk mencoret baju sekolah.
“Bahkan saya sudah mempersiapkan baju bekas dari rumah khusus untuk dicoret, meski saya juga belum tahu hasil pengumumannya,” ungkap Apriyanto, siswa lainnya.
Menurut dia, setelah menerima hasil pengumuman, ia dan rekan-rekan yang lain tidak lulus ujian nasional. Ia tidak mau stres dan larut dalam kesedihan. Sebab para guru, menurut dia, telah memberitahukan sebelumnya, akan ada ujian pengulangan.
“Saya ingin enjoy dengan teman-teman. Lagian banyak juga yang tidak lulus, bukan hanya saya sendiri,” ujar Apriyanto.
Bahkan menurutnya, ia bersama rekan-rekan lainnya sudah menyewa mobil satu hari sebelum ujian kelulusan. Mereka berencana akan bersantai di pantai-pantai yang ada di daerah itu sambil merayakan kelulusan.
”Ini momen penting dalam hidup kami. Kalau di saat ujian pengulangan nanti, tidak mungkin kami bisa merayakan seperti ini meski dinyatakan lulus,” ujar Riskawati Lasimpala, siswi di SMA Tapa, Kabupaten Bone Bolango, dengan nada santai.
Di Kota Gorontalo, menurut Dinas Pendidikan setempat, sebanyak 1.759 siswa tidak lulus ujian nasional. Mereka tersebar di seluruh tingkatan sekolah yang ada di wilayah itu, baik Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, maupun Sekolah Menengah Kejuruan.
CHRISTOPEL PAINO