Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Kampanye Calon Wali Kota Surakarta Diperiksa Panwas

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surakarta melakukan pemeriksaan terhadap tim kampanye Wirabhumi, salah satu calon wali kota Surakarta, Rabu (14/4). Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan dugaan adanya praktik politik uang yang dilakukan pada saat kampanye.

Menurut Ketua Panwaslu Surakarta, Sri Sumanta, dugaan praktik politik uang tersebut terjadi pada akhir pekan lalu di daerah Serengan. "Terdapat pembagian paket sembako dalam kampanye," kata Sumanta.

Berdasarkan barang bukti yang berhasil diamankan, paket sembako tersebut berisi beras, gula pasir, mi instan serta teh. Paket tersebut dimasukkan dalam bungkus plastik yang bergambar pasangan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi, lengkap dengan nomor urut pencalonan. Panwaslu juga berhasil mendapatkan foto dokumentasi saat paket sembako tersebut dibagikan.

Selain tim kampanye, Panwaslu Surakarta juga akan memanggil Eddy Wirabhumi. "Sedang kita jadwalkan," kata Sumanta. Selain itu, beberapa orang yang hadir di dalam kampanye tersebut juga akan segera dimintai keterangan.

Dalam pemeriksaan tersebut, tim kampanye Wirabhumi diwakili oleh sekretarisnya, Reni Widyawati. Reni menjalani pemeriksaan tertutup selama hampir dua jam.

Di tengah-tengah pemeriksaan, kembali salah satu anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Pasar Kliwon, Agus Anwari melaporkan adanya dugaan praktik politik uang yang terjadi di Kelurahan Kedung Lumbu. "Modusnya sama, yaitu pembagian paket sembako," kata Anwari. Pembagian paket sembako tersebut dilakukan pada Rabu pagi (14/4), dilakukan dari rumah ke rumah.

Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan adalah sebuah paket sembako berisi beras, gula pasir, sabun serta mi instant. Paket sembako tersebut juga dibungkus dalam tas plastik yang bergambar Partai Demokrat serta pasangan Wirabhumi-Supradi Kertamenawi, lengkap dengan nama dan nomor urut dalam pemilihan umum kepala daerah.

Sekretaris tim kampanye, Reni Widyowati menyangkal bahwa pihaknya telah melakukan praktik politik uang, khususnya untuk kasus di Serengan. "Sembako tersebut kita bagikan kepada para anggota partai," kata Reni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pemeriksaan tersebut, Reni menyerahkan kejumlah foto kopi kartu tanda anggota Partai Demokrat yang dimiliki oleh warga yang hadir pada saat kampanye. Dia menegaskan, pemberian paket sembako kepada para anggota partai bukan merupakan politik uang.

Meski demikian, dia mengatakan jika pembagian paket sembako tersebut berada di luar agenda dalam kampanye. "Saya sendiri juga baru tahu jika saat itu ada pembagian sembako," kata dia. Reni berjanji akan segera melakukan evaluasi internal mengenai adanya pembagian sembako tersebut.

Mengenai pembagian sembako di Kedung Lumbu, Reni mengaku belum tahu. "Akan kami cek terlebih dahulu," katanya sebelum meninggalkan kantor Panwaslu Surakarta.

Meski demikian, Panwaslu masih meragukan keterangan dari tim kampanye tersebut. "Ada beberapa kejanggalan yang kita lihat," kata Sumanta. Salah satu di antaranya adalah kesamaan tanggal pembuatan kartu tanda anggota para peserta kampanye. Dari seratus lebih kartu tanda anggota tersebut, semuanya dibuat pada 10 April, bertepatan dengan pelaksanaan kampanye tersebut.

Selain itu, kartu anggota tersebut hanya diisi dengan tulisan tangan. "Model tulisannya juga semua sama," kata Sumanta.

Ahmad Rafiq

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

1 hari lalu

Ketua Perhimpunan Jaga Pemilu Natalia Soebagjo (kiri) bersama Sekretaris Perhimpunan Jaga Pemilu Luky Djani saat memberikan keterangan di kawasan Setiabudi, Jakarta, Selasa 26 Maret 2024. ANTARA/Rio Feisal
Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Jaga Pemilu mengungkapkan ada ratusan kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2024.


Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebesar Rp 23,1 triliun.


Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

6 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

10 hari lalu

Saksi perwakilan partai menyimak pembacaan perolehan suara saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum 2024 Tingkat Kota Bandung, Jawa Barat, 1 Maret 2024. KPU Kota Bandung menargetkan penetapan hasil Pemilu 2024 dari 30 kecamatan di Kota Bandung ini akan selesai 4 Maret 2024. Rapat pleno ini juga diwarnai dengan penolakan hasil perolehan suara oleh saksi pasangan capres nomor urut 3. TEMPO/Prima mulia
H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

Henry Yosodiningrat mengatakan adanya kecurangan TSM berupa mobilitas kekuasaan dalam Pilpres 2024. Ini mulai dari mengerahkan aparatur negara.


Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

17 hari lalu

Ilustrasi Bawaslu. dok.TEMPO
Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

Bawaslu menyebutkan ada tiga laporan PDIP dengan terlapor KPU.


Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

18 hari lalu

Massa dari Masyarakat Sipil Peduli Pemilu dan Demokrasi saat menggelar demo di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2023. Dalam Demo yang bertajuk Aksi Keprihatinan itu, mereka meminta agar KPU dan Bawaslu dibubarkan karena dinilai melegalkan Pemilu 2024 yang penuh kecurangan. Massa juga menuntut agar KPU mendiskualifikasi paslon 02 karena telah terindikasi melakukan kecurangan sangat masif. Dan telah menipu rakyat dengan opini klaim  kemenangan hanya dengan dasar quick count yang dilakukan oleh lembaga survei team suksesnya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

Komisi II DPR akan panggil KPU pada 14 Maret 2024 untuk bahas indikasi kecurangan atau pelanggaran pemilu. Apa saja sanksi bagi para pelakunya?


Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

20 hari lalu

Sejumlah warga mencoblos kertas suara saat pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Wamena, Papua Pegunungan, Sabtu 24 Februari 2024. Sebanyak 94 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan melaksanakan PSU yang dilaksanakan di Distrik Wamena dan Hubikiak. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

Bawaslu Ambon menerima 6 laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Mayoritas laporan berisikan dugaan politik uang.


DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

23 hari lalu

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah menyiapkan strategi untuk merespon kenaikan minyak dan gas bumi
DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

DPD akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu untuk mengungkap banyaknya dugaan pelanggaran dan kecurangan.


Bawaslu Terima 1.271 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Apa Saja Jenisnya?

29 hari lalu

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja usai melakukan pencoblosan di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu 14 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Bawaslu Terima 1.271 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Apa Saja Jenisnya?

Bawaslu menyebutkan salah satu tren dugaan pelanggaran pidana pemilu adalah pelanggaran administrasi.


Puluhan TPS di Sulsel Berpotensi Lakukan Pemungutan Suara Ulang, Ini Sebabnya

39 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Puluhan TPS di Sulsel Berpotensi Lakukan Pemungutan Suara Ulang, Ini Sebabnya

Bawaslu Sulawesi Selatan menemukan sejumlah pelanggaran pemilu yang berpotensi berujung pada pemungutan suara ulang.