TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta penegak hukum serius menangani pembalakkan liar. Karena banjir yang selalu terjadi belakangan ini, antara lain karena adanya kerusakan hutan. "Dengan terjadi banjir dan tanah longsor membuktikan telah terjadi perusakan lingkungan," kata SBY sebelum rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Istana Negara, hari ini (5/04).
Menurut Presiden, penggundulan hutan telah terjadi belasan tahun lalu. Penegak hukum seharusnya tidak lalai dan melaporkan setiap perkembangan kasus pembalakkan liar kepadanya. "Harus sangat serius, harus sangat efektif, dan saya minta dilapori," kata Presiden sambil menyatakan dalam setahun ini dirinya kurang mendapat laporan yang sistematis.
Untuk itu, kta dia, penegak hukum, seluruh gubernur, bupati dan walikota tidak melakukan kompromi terhadap pembalak liar. "Pemberantasan illegal logging jangan kendor," ujarnya. Pemerintah, kata Presiden, akan menggalakkan reforestasi. "Reforestasi tanpa gerakan menanam pohon hasilnya tidak maksimal," kata Presiden.Presiden juga meminta lembaga terkait bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang perduli lingkungan. "LSM yang betul- betul peduli pada lingkungan yang memiliki niat baik untuk menyelamatkan negeri adalah mitra kita," kata Presiden.
Dwi Riyanto Agustiar