TEMPO Interaktif, Jakarta - Lebih 1.000 rumah terendam banjir akibat luapan sejumlah sungai di Kota Padang, Kabupaten Padangpariaman, dan Kota Pariaman di Sumatera Barat.
Belum ada laporan korban jiwa akibat banjir secara langsung, namun seorang perempuan tua, Rohmah, 70 tahun, meninggal akibat kedinginan. Selain itu ratusan orang hingga Jumat siang ini masih mengungsi.
Di Kota Padang luapan sungai Batang Kandih yang melewati Kecamatan Kototangah menyebabkan ratusan rumah terendam. Hujan yang mengguyur Sumatera Barat hampir seharian sampai malam tadi, Kamis (25/3) menyebabkan luapan sungai menghantam perumahan tengah malam.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang dan Satkorlak Provinsi Sumatera Barat menurunkan 10 perahu karet untuk mengevakuasi warga. Menjelang pagi air mulut surut setelah hujan berhenti. Namun hingga Jumat (26/3) siang ini sebagian warga belum bisa kembali ke rumah karena masih terendam air.
Di Kabupaten Padangpariaman sejumah sungai juga meluap. Koordinator Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat Ade Edward mengatakan, sejumlah lokasi yang dilewati beberapa sungai terendam.
Baca Juga:
“Kami sudah menurunkan tim ke sana membawa perahu karet dan perahu fiber, juga bantuan logistik untuk mendukung bantuan dari Kabupaten Padangpariaman,” katanya Jumat (26/3).
Menurut Ade, daerah yang parah adalah Sintuak (Lubuk Alung), Guguk (Sungai Sariak), dan Sungai Limau. Ratusan orang masih mengungsi.
Sementara itu, hujan juga menyebabkan longsor yang memutus total jalan pengghubung Kota Padang dengan Kabupaten Pesisirselatan. Longsor yang terjadi di KM 32 Siguntur, Kecamatan Tarusan menutup badan jalan sepanjang 15 meter. Material longsor yang terjadi Subuh hingga siang ini masih disingkirkan dari jalan dengan eskavator.
FEBRIANTI