TEMPO Interaktif, Makassar - Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlathul Ulama (PTNU) berharap agar Pengurus Besar Nahdlathul Ulama memfokuskan pengembangan Perguruan Tinggi NU di Indonesia.
"Bantuan NU maupun pemerintah sangat kurang sehingga kualitas maupun kuantitas PTNU sangat menurun, " kata Nur Ahmad, Ketua PTNU dalam jumpa pers di arena Muktamar NU ke-32 di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/3) siang.
Ia mengatakan, perkembangan PTNU yang jumlahnya 127 di Indonesia saat ini tersendat. "Kami juga membutuhkan penambahan PTNU di beberapa daerah Indonesia," ujarnya.
"Kami harapkan keberanian, baik calon ketua dan Rais Aam maupun duet ketua umum Tanfidziah dan Rais Aam terpilih untuk memperhatikan hal ini," ujarnya.
NU juga perlu turun tangan karena program studi favorit juga sudah ditutup, seperti program studi kedokteran. Diharapkan, NU mengadakan lobi-lobi kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama.
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, sekarang ini ada empat model PTNU yang tersebar di Indonesia, yaitu PTNU yang didirikan oleh NU sekitar 12 PT, yang didirikan oleh orang NU yang bernaung di bawah Yayasan NU sekitar lima PT, yang didirikan oleh NU, dan yang bergabung dengan NU, yang mendominasi 127 PT di Indonesia. "Lembaga PTNU masih kecil di Indonesia, " jelasnya.
ABDUL AZIS