TEMPO Interaktif, BANDUNG - Posko penampungan pengungsi di Kabupaten Bandung sejak semalam penuh akibat melimpahnya warga. Ratusan warga korban banjir di wilayah Dayeuhkolot yang tidak tertampung terpaksa mengungsi di jalan. "Banyak warga yang mengungsi di pinggir jalan. Air bahkan sudah masuk ke halaman kantor,” kata Numan, Camat Dayeuhkolot saat dihubungi Tempo, Sabtu (20/03).
Di Dayeuhkolot, setidaknya lima desa terendam akibat amukan Sungai Citarum. Ketinggian air di kawasan ini naik hingga 30 cm. Kondisi serupa juga terjadi di Andir dan Baleendah yang mencapai satu meter. Akibatnya, arus lalu lintas ke kawasan ini terputus. Dadang, warga RW 7 Rt 3 kecamatan Andir mengatakan bahwa sejak tadi malam warga kembali mengungsi. “Air lebih parah dari tanggal 18/03 kemarin,” katanya.
Seperti diketahui, sejak semalam luapan sungai Citarum meluas. Di Majalaya, air surut sempat surut pada pukul 01.30 WIB dini hari. Menurut Riki Wasito, anggota satuan bencana di kawasan ini, banjir terjadi karena banyak tanggul yang dibangun warga jebol lagi termasuk cekdam.
UMU K