Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ombak Besar Tewaskan Nelayan  

image-gnews
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Malang - Sukirman, nelayan asal Pantai Sipelot, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, ditemukan tewas dan terdampar di pantai, Kamis (4/3) pagi. Nelayan berusia 38 tahun ini diduga tewas setelah diseret ombak besar sejak kemarin.

Kepala Kepolisian Sektor Tirtoyudo Ajun Komisaris Trianto menginformasikan, ombak besar juga diduga ikut menyeret Tumiran, rekan Sukirman. Namun, hingga sekarang nelayan berusia 30 tahun itu belum ditemukan.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, keduanya diseret ombak besar saat mencari kerang di sekitar pantai menyusuri karang-karang besar yang terus-menerus dihantam ombak besar. Kegiatan ini dilakukan kedua nelayan di saat mereka berhenti melaut untuk sementara karena cuaca buruk. Upaya pencarian membuahkan hasil setelah hampir dua hari dilakukan nelayan setempat.

“Di saat asyik mencari udang dan kerang itu mereka lengah sampai akhirnya datang ombak besar yang langsung ‘menelan’ keduanya. Jenazah Sukirman segera dimakamkan. Sedangkan rekannya terus dicari,” kata Trianto.

Sekitar dua ribu nelayan di Sumbermanjing Wetan juga sedang libur melaut sementara sejak Januari lalu. Mereka melaut lagi jika cuaca sudah normal kembali. Diperkirakan cuaca kembali normal pada akhir Maret.

Kepala Desa Tambakrejo Wikanto mengatakan, cuaca buruk kali ini cenderung lebih ekstrem dibanding cuaca buruk pada tahun-tahun sebelumnya. Cuaca buruk ditandai dengan turunnya hujan deras hampir tiap hari, disertai angin kencang dan gelombang besar di perairan Samudera Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gelombang besar di tengah laut berkisar 2-3 meter dan makin membesar jika ditiup angin kencang berkecepatan 20-35 knot atau setara dengan 40-71 kilometer per jam. Tinggi normal gelombang 2 meter dengan kecepatan angin 8-9 knot atau 15-16 kilometer per jam. Nelayan dilarang melaut melewati 70 mil dari garis pantai. “Batas amannya sejauh itu. Nelayan yang melaut tergolong nekat, tapi kemungkinan besar mereka tak berani melewati batas aman itu,” kata Wikanto.

Nelayan yang berhenti melaut berasal dari tiga dusun. Sendangbiru menjadi dusun dengan penghuni dan nelayan terbanyak dibanding Tamban dan Tambaksari. Ada sekitar 900 keluarga di Sendangbiru, sekitar 1.750 orang jadi nelayan.

Kesempatan tak melaut digunakan nelayan untuk memperbaiki perahu atau kapal. Ada juga yang mencari tambahan penghasilan dengan bertani bagi yang punya lahan. Sedangkan yang tak punya lahan menjadi buruh tani, buruh bangunan, atau menjadi tukang ojek.

Abdi Purmono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

19 jam lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

1 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

5 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

5 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

11 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

16 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

24 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

33 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

36 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

36 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.