TEMPO Interaktif, Makassar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan siang ini memanggil manajemen Rumah Sakit Daerah Labuang Baji. Pemanggilan tersebut terkait dengan banyaknya keluhan masyarakat soal pelayanan rumah sakit yang buruk.
Beberapa persoalan yang ditanyakan anggota Dewan adalah perilaku petugas medik yang tidak ramah terhadap pasien, tidak tersedianya obat-obatan generik, sampai persoalan ditolaknya Ananda, anak berusia 4 tahun, yang lahir tanpa anus.
Menjawab pertanyaan anggota Dewan, manajemen Labuang Baji yang dipimpin Direktur Utama Bambang Jamil menuturkan sebenarnya keluarga Ananda tidak ada masalah dengan Labuang Baji. Justru yang ribut adalah lembaga swadaya masyarakat.
Menurut mereka, tim dokter masih menunggu kadar haemoglobin (Hb) Nanda mencapai standar 10-14. Saat ini Hb Nanda baru 6-7. Rencananya, setelah kadar Hb-nya cukup, dokter akan menangani Nanda lebih lanjut.
Kamis pekan lalu, nenek Ananda, Saliati marah dengan pelayanan Labuang Baji. “Saya sudah tidak mau menginjak rumah sakit itu,” katanya kepada Tempo. Pasalnya, Saliati sakit hati dengan dokter yang menolak merawat Nanda dengan alasan sang nenek bercerita kepada wartawan.
“Saya sudah tidak mau tangani anak ini. Ini mi yang panggil wartawan,” ujar Saliati menirukan ucapan dokter. Saat dimintai konfirmasinya mengenai hal ini, dokter bernama Hendri itu tak ingin memberi komentar. “No comment!,” kata dokter ahli bedah itu.
SULAFAEDAR PAY