TEMPO Interaktif, Poso - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Sulawsi Tengah menjamin krisis listrik yang terjadi di Poso selama ini akan berakhir pada Juni 2010.
Manajer PLN Sulteng Nyoman mengatakan, krisisi listrik di Poso akan teratasi setelah PLN Sulteng akan memberi sewa mesin Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD) berkekuatan 3 megawat ke PLN Ranting Poso yang selama ini minus 2 megawat.
Nyoman mengatakan, krisis listrik di Poso yang akan berakhir Juni itu karena proses tender pengadaan mesin PLTD sedang berlangsung di PLN wilayah Manado. Meski krisis listrik bisa teratasi tidak akan menjamin terjadinya pemadaman karena faktor alam. "Jadi, pemadaman nanti hanya bisa diakibatkan oleh gangguan alam atau mesin yang tiba-tiba rusak," terang Nyoman, Senin (8/2).
Dia menambahkan, mesin PLTD yang akan digunakan PLN Sulteng tersebut akan dioperasikan di PLN Ranting Poso. Keputusan PLN ini merupakan sebuah perlakukan khusus yang diberikan PLN ke Poso mengingat wilayah Poso yang berada di tengah dan kondisi sosial yang sangat dinamis.
Beberapa wilayah di Poso yang selama ini masih disuplai PLN Sulteng seperti di wilayah Tumoro dan Tokorondo sebelah utara Poso berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong akan diambil alih oleh PLN Ranting Poso.
Bupati Poso Piet Inkiriwang berharap PLN bisa mengatasi masalah kirisis listrik ini sebelum Juni. "Saya berharap secepatnya. Bahkan, kalau bisa bulan Maret mesin PLTD sudah datang dan dioperasikan," kata Piet.
Perjuangan Pemda Poso dalam mengatasi krisis listrik di Poso terus dilakukan bupati melalui lobi-lobi ke pemerintah pusat. Bahkan, dalam waktu dekat ini, Bupati Poso mendapat undangan untuk bertemu Genderal Manajer PLN dan Menteri Sumber Daya dan Mineral guna membahas kebutuhan listrik di Poso.
"Saya selaku bupati juga berharap kepada masyarakat Poso agar bersabar, karena kita semua sedang memperjuangkan agar krisis listrik di Poso segera teratasi sebab persoalan listrik ini persoalan nasional," ujar Piet.
M Darlis