TEMPO Interaktif, Surakarta – Sensus penduduk untuk menghitung jumlah penduduk akan dilakukan pada 1-31 Mei 2010. Kepala Badan Pusat Statistik Surakarta Toto Desanto mengatakan, persiapan pelaksanaan sensus di Surakarta sudah mendekati tahap akhir.
“Kami sudah merekrut 1.112 petugas pendata. Kemudian ada pelatihan pada 2-10 April mendatang,” ujarnya, Minggu (24/1).
Dia mengatakan, ada perbedaan dalam pelaksanaan sensus dibanding sensus penduduk terakhir pada 2000. Kali ini petugas pendata melakukan pendataan secara tim, yaitu tiga orang pendata bertugas di 6-9 blok sensus.
Pendataan dilakukan bersamaan oleh tiga petugas di blok yang sama, kemudian berpindah ke blok lain. Sementara sebelumnya satu orang mendata 2-3 blok sensus.
“Tujuannya agar sensus lebih berkualitas. Kalau hanya sendirian, ada kemungkinan ada yang tidak terdata karena faktor kelalaian, terlewati, atau memang sengaja tidak didata,” jelasnya.
Dengan berkelompok, lanjut dia, akan ada saling pengawasan di antara petugas sehingga kesalahan bisa diminimalisasi. Satu blok sensus terdiri dari 80-100 rumah tangga.
Selain itu, pertanyaan yang akan diajukan lebih banyak dan mendetil. “Sekarang ada 40-an pertanyaan. Dulu hanya belasan,” tuturnya. Macam pertanyaan seperti data individu, keterangan rumah tangga, dan kondisi serta fasilitas bangunan tempat tinggal.
Sebelum terjun ke lapangan, sebelumnya akan dilakukan sosialisasi terkait jadwal pendataan. Harapannya saat petugas mendata, bisa bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
“Jadi tidak hanya kepala keluarga. Karena bisa jadi ada informasi yang hanya diketahui anggota keluarga,” jelasnya yang juga sudah menyebar 300-an leaflet.
Metode pendataan dilakukan secara de jure dan de facto. De jure mengacu pada seseorang yang sudah tinggal selama enam bulan atau lebih. Atau yang kurang dari enam bulan namun bermaksud tinggal lebih dari enam bulan.
“Tidak ada pembedaan penduduk asli atau pendatang,” tandasnya. Bagi yang kurang dari enam bulan dan tidak berniat tinggal hingga enam bulan, akan didekatkan kepada daerah asalnya.
Sedangkan de facto diberlakukan pada mereka yang tidak memiliki tempat tinggal tetap seperti gelandangan, pengemis, dan anak jalanan. Sensus secara de facto dilakukan pada hari sensus, yaitu 15 Mei 2010 mulai pukul 00.00 Wib. Setelah didata, rumah penduduk akan ditempeli stiker sebagai bukti sudah didata.
Toto berharap pertanyaan yang diajukan dijawab dengan jujur. Sebab hasil sensus menjadi dasar untuk perencanaan pembangunan. “Sensus semata-mata untuk mengetahui jumlah dan karakteristik penduduk. Tidak ada kaitannya dengan pajak,” katanya. Hasil sensus penduduk Surakarta pada 2000 adalah 490.214 orang.
UKKY PRIMARTANTYO