TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham membantah ada deal khusus antara Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi deal tersebut dikaitkan dengan proses Pansus Angket Bank Century.
"Tidak akan pernah ada deal itu karena Golkar akan konsisten, Pansus ini tujuannya hanya satu mengungkap data dan fakta sebagai instrumen, jelas masalahnya," kata dia di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin (18/1).
Menurut Idrus, Aburizal yang biasa dipanggil Ical itu tidak mungkin melakukan sesuatu, khususnya mengambil kebijakan tertentu tanpa berkonsultasi dulu dengan dirinya sebagai sekjen.
Menanggapi isu perombakan kabinet, politikus Golkar yang menjadi ketua Pansus Hak Angket Bank Century ini mengatakan, presiden berhak menggunakan hak prerogatifnya jika pun ingin melakukannya terhadap kader Golkar.
Golkar pun tidak takut karena partai ini juga berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja pemerintah, terutama kadernya yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu II. "Jadi clear ya. Kalau kita mau ada itu berarti kita intervensi presiden, tapi kita kan hormati hak prerogatif presiden,"kata dia.
Tentang pertemuan antara Ical dan Yudhoyono, Idrus mengatakan, hal tersebut adalah biasa. Apalagi yang dibicarakan berhubungan dengan masalah koalisi. "Tidak ada larangan kan? Koalisi itu malah wajib ketemu, memangnya kenapa, siapa yang larang? Mau ketemu empat mata apa masalahnya?" tukas Idrus santai.
MUNAWWAROH