TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau gelar kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden mengingatkan Indonesia rawan bencana, baik itu karena peristiwa alam maupun karena perubahan iklim dan pemanasan global.
"Oleh karena itu, bangsa ini, kita semua harus senantiasa siap untuk menghadapi kemungkinan datangnya bencana alam," kata presiden dalam arahannya di hadapan sekitar 3 ribu anggota SRC-PB, Kamis (14/01).
Presiden menegaskan, Satuan harus bertindak cepat ketika bencana terjadi. "Saya tidak ingin ketika terjadi bencana alam di wilayah Indonesia, yang lebih cepat datang adalah kontingen negara lain," katanya.
Indonesia juga akan berkonstribusi aktif dalam penanggulangan bencana di negara lain sebagai bentuk kerja sama internasional. Sebagai contoh, saat terjadi gempa bumi di Haiti, ia menginstruksikan agar kontingen Indonesia segera berangkat. "Tapi kita harus lebih siap untuk membantu saudara-saudara kita sendiri manakala bencana itu terjadi di negeri kita," katanya.
Menurut presiden pada jam-jam pertama terjadinya bencana akan senantiasa terjadi kepanikan. Dalam keadaan seperti itu, maka harus ada sistem, mekanisme, kesiagaan, kemampuan untuk setiap saat regu penolong segera datang ke daerah bencana. "Jam-jam pertama setelah bencana terjadi, kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu, itu kesempatan emas".
Di situlah peran penting satuan reaksi cepat. Mereka adalah regu pertama yang harus datang ketika bencana alam terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Satuan Reaksi Cepat dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Satuan ini dipusatkan di dua lokasi yaitu di Pangkalan Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Pangkalan Udara Abdul Rahman Saleh di Malang, Jawa Timur. Presiden menyatakan ke depannya Satuan akan lebih dilengkapi, baik dari segi perlengkapan maupun kesiapan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukkam Djoko Suayanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensos Salim Segaf Al Jufri, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menneg BUMN Mustafa Abubakar dan Mensesneg Sudi Silalahi.
GUNANTO E S