TEMPO Interaktif, Palembang - Sejumlah mitra Badan Urusan Logistik yang diundang terkait dengan temuan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan mengenai beras untuk rakyat miskin yang rusak menyatakan beras yang mereka kirim ke gudang Bulog adalah beras yang sesuai standar yang ditentukan.
Hal ini terungkap dalam pertemuan dengan sejumlah mitra Bulog di Komisi II DPRD Sumatera Selatan, Rabu (6/1). Menurut mitra Bulog perwakilan PT Puncak, Romli Rusli, beras yang dikirim sesuai standar yang ditentukan pemerintah.
Dia mengaku perusahaannya memasok 6 ribu ton beras pada 2009. “Beras yang dipasok ke gudang Bulog disortir terlebih dahulu, kalau tak sesuai barangnya ditolak yang ditolak biasanya diberi risalah oleh gudang Bulog,” ujarnya. Dia menambahkan, varietas yang mereka pasok yaitu varietas muncul 30 persen, sisanya IR 42 dan IR 64.
Bantahan juga dilontarkan PT Damai Sejahtera melalui perwakilannya Narto. Dia mengatakan, proses sebelum masuk ke gudang disortir. Perusahaannya memasok sebanyak 2.800 ton di antaranya ke gudang Palembang I (KM9), 800 ton, dan Palembang II (gudang Kenten). “Kalau beras dari perusahaan kami tak ada yang di-reprosesing,”katanya.
Sekretaris Komisi II, Syaifurrahman, yang memimpin rapat mengatakan dari 72 mitra Bulog diundang 23 mitra. “Yang hadir hari ini hanya 13 mitra, kita ingin tahu proses pasokan beras ke gudang Bulog,” katanya.
Dalam rapat ini diakui masih belum banyak yang terungkap. Pertemuan ini merupakan hasil tindak lanjut dari temuan Komisi II terkait dengan beras raskin yang rusak dan di bawah standar.
Pihaknya, kata Rahman, akan melakukan kroscek ulang di lapangan, dan akan mengundang mitra yang lain termasuk Bulog. “Kedatangan mereka paling tidak ada niatan untuk memberikan informasi terkait dengan kontra kerja,” katanya.
Nopran Majeri, anggota Komisi II lainnya mengatakan, beras mitra standar patahannya hampir 80 pesen dan banyak menir dan berbau. Dia juga menyangkan kedatangan mitra itu kebanyakan diwakilkan bukan mereka yang mengambil keputusan.
“Masak ada yang tidak tahu berapa jumlah kontrak kerjanya,” ujar Nopran. Yang jelas, kata politisi Gerindra ini, kesepakan antara Komisi II, pimpinan Bulog di Jakarta disepakati yaitu melakukan reprosesing ulang beras yang rusak.
“Kami minta pengiriman raskin awal Januari ini, beras yang diterima masyarakat sudah bagus,” kata Syaifurrahman.
ARIF ARDIANSYAH