Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komando Militer Pattimura Tambah Satu Batalyon

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Komando Daerah Militer XVI Pattimura segera menambah satu Batalyon 734 yang bermarkas di Saumlaki, Mauluku Tenggara Barat. Dengan demikian kekuatan Kodam menjadi 10 ribu personil. Hal tersebut dinyatakan oleh Panglima Kodam Mayor Jenderal  M.Noer Muis kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (30/12). 

Menurutnya, rencana pembentukan Batalyon 734 sudah ada sejak 2007 namun baru bisa direalisasikan pada 2010 karena saat itu masih terbatas personil dan anggaran, sehingga saat ini baru bisa membangun markas untuk empat kompi.

“Batalyon ini dibentuk karena personil TNI di Maluku masih sangat kurang,” katanya. 

Hingga saat ini Kodam memiliki sekitar 9.000 personil yang tersebar di Maluku. Dengan kekuatan sebanyak itu, personil Kodam relatif kecil jika dibandingkan dengan wilayah yang harus diamankan. Maluku memiliki luas laut sekitar 94 persen, terdiri dari sekitar 1.500 pulau, 1.200 pulau di antaranya kosong dan 18 pulau berada terdepan atau berbatasan dengan negara lainnya. Dengan demikian, Kodam yang membawahi wilayah Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, satu pulau dalam wilayah Kodam diamankan 6 – 7 personil. 

Untuk mengamankan pulau-pulau terdepan yang berbatasan dengan negara lain, selain tugas utama TNI, masyarakat juga diharapkan mempunyai andil untuk berperan sebagai pemberi informasi kepada pihak keamanan. Itu terbukti dengan adanya laporan nelayah di wilayah perbatasan Maluku Barat Daya, dengan Timor Leste dan Australia, TNI berhasil mengamankan imigran gelap yang menyingggahi salah satu pulau terdepan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Katong lapor oarang masuk pulau la dong dapa tangkap,” ujar Andreas Anaktotoli, salah seorang nelayan asal Kabupaten Maluku Barat Daya, kepada wartawan.

MOCHTAR TOUWE


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Aktivitas papalele di Gang Pos, Jalan Sultan Hairun, Kota Ambon, Senin, 7 Desember 2020. TEMPO | Khairiyah Fitri
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.


Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Pantai Pintu Kota, Ambon, Maluku. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Ambon dan menjadi salah satu objek wisata yang terkenal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.


Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Aparat TNI dan Polri berusaha menghalau warga yang kembali terlibat konflik di Ambon, Maluku, Selasa subuh (15/5). Konflik yang kembali terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional Pattimura ke-195 mengakibatkan belasan sepeda motor terbakar dan 50 orang luka-luka. ANTARA/Jimmy Ayal
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.


Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama meletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 ini untuk mengenang tragedi Mei 98 di TPU Pondok Rangon, Jakarta (17/05). Prasasti ini sebagai tanda memorialisasi TPU Pondok Rangon sebagai salah satu situs sejarah terkait tragedi Mei 1998. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.


Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

3 Januari 2013

Personil Brimob membersihkan bekas-bekas bentrokan ruas jalan Mardika-Batu Merah, Ambon, Maluku, Rabu (16/5). ANTARA/Jimmy Ayal
Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

Ada sejumlah buron yang menyerahkan diri.


Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

11 Februari 2012

Sejumlah  pengungsi yang tergabung dalam Koalisi Pengungsi Maluku (KPM) melakukan aksi demonstrasi di kantor Gubernur Maluku, Kamis (19/1). ANTARA/Izaac Mulyawan
Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

Konflik yang menewaskan tujuh orang yang berlangsung Kamis, 9 Februari, tapi polisi baru menurunkan pasukan Sabtu pagi ini.


Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

10 Juli 2010

Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

Pertikaian ini berawal dari 10 anak berusia belasan tahun yang mengejek warga Batu Merah Kampung.


Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

29 Februari 2008

Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

Pangdam XVI Pattimura Mayor Jenderal Rasyid Qurnuen Aquary mengatakan tantangan tugas Kodam Pattimura di tahun 2008 lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya.


Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

29 Oktober 2007

Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan orasi di hadapan 500 raja dari delapan kabupaten/kota di Maluku, para pejabat dan Muspida Maluku dan 13 sultan dari 13 kesultanan di Indonesia pada acara Musyawarah Besar Latupati di Ambon Senin (29/10).


Aparat Keamanan Mengaku Kecolongan

30 Juni 2007

Aparat Keamanan Mengaku Kecolongan

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI mengaku kecolongan atas insiden pengibaran bendera RMS dalam peringatan Hari Keluarga Nasional di Ambon, Jum'at (29/6) pagi.