TEMPO Interaktif, Sragen – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sragen, Jawa Tengah, Arief Zaenal, mengatakan keberadaan Sragen Techno Park (STP) sebagai upaya mengatasi masalah pengangguran di Sragen. Sebab, STP melatih para calon tenaga kerja agar siap pakai dan sesuai dengan keinginan pasar. “Ada delapan macam pelatihan yang bisa didapatkan di STP,” ujarnya, Kamis (10/12).
Pelatihan yang dimaksud Arief antara lain otomotif untuk motor dan mobil, elektrik arus lemah dan arus kuat, desain komputer, bordir, las, dan bahasa yang meliputi bahasa Inggris, Jepang, Korea, Turki, dan Arab. Sejak dibuka pada Juli 2009 hingga sekarang, STP sudah meluluskan 520 tenaga kerja.
Selain itu, STP juga melatih kompetensi para guru agar pola pengajaran dan materi yang disampaikan kepada anak didik lebih berbobot dan berkualitas. Dia mengatakan hingga kini sudah seribu orang guru yang dilatih di STP. “Sehingga kami tidak hanya melatih tenaga kerja murni, tetapi juga para pengajar kaitannya dengan dunia pendidikan,” terangnya.
Dari 520 lulusan, separuh di antaranya sudah terserap dunia kerja. Lulusan yang banyak diminati seperti dari jurusan las, otomotif, jahit, dan bordir. “Begitu lulus, langsung diminta oleh perusahaan-perusahaan. Permintaannya tinggi,” katanya. Kebanyakan lulusan kemudian bekerja di Batam, Tangerang, dan Bekasi.
Bahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan di Papua dan Kalimantan untuk mengirimkan lulusan dari empat jurusan di atas mulai 2010. Dia menuturkan, STP memang tidak sekadar melatih calon tenaga kerja, melainkan juga memasarkan tenaga kerja. “Konsepnya 3 in 1. Yaitu pelatihan, legalisasi dengan sertifikat, dan ada penempatan,” terangnya.
Dia juga memberi kebebasan semisal ada lulusan yang berkeinginan membuka usaha sendiri. “Ada fasilitas permodalan. Sifatnya pinjaman dengan bekerja sama dengan salah satu perbankan,” tuturnya. Jumlah pinjaman bervariasi tergantung jenis usaha yang akan dilakukan dan prospeknya. “Maksimal pinjaman bisa mencapai Rp 500 juta,” jelasnya.
Saat ini jumlah pengangguran di Sragen tercatat 6.521 orang. Sedangkan jumlah pekerja ada 115 ribu orang yang tersebar di seribu perusahaan kecil hingga besar. Dia berharap STP bisa mengurangi jumlah pengangguran di Sragen. “Meskipun kami tidak membatasi peserta pelatihan harus dari Sragen,” pungkasnya.
UKKY PRIMARTANTYO