"Mereka memiliki hak dan kewajiban seperti kita," kata Agung dalam sambutannya dalam acara peringatan Hari Nusantara di tanah tumbuh Centerpoint of Indonesia, Makassar, hari ini.
Agung mengucapkan, nelayan memiliki hak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Hal itu perlu diperhatikan, supaya nelayan mampu berdaya saing tinggi.
Jumlah nelayan di Sulawesi Selatan cukup banyak . Agung melanjutkan mereka mendiami hamparan pulau yang mengelilingi perairan. "Mereka adalah tumpuhan harapan kita untuk masa depan," katanya.
Menteri Keluatan dan Perikanan Fadel Muhammad juga berpendapat nelayan masih berada di bawah garis kemiskinan. Olehnya itu, ia tengah menggodok regulasi untuk mendongrak perekonomian nelayan dengan menghasilkan produk kelautan yang berkualitas.
Fadel menjawab potensi produk keluatan cukup besar di Sulawesi Selatan cukup banyak. Mulai dari sektor pariwisata bahari, transportasi laut, jasa, tambang, dan industri. "Jika dikembangkan dengan baik, kami yakin kesejahteraan nelayan bisa lebih baik," katanya.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menimpali, potensi keluatan Sulawesi Selatan dapat dilihat dari jumlah hasil laut yang peroleh tiap tahunnya. Salah satu produk yang cukup besar yakni rumput laut yang menghasilkan sekitar 742 ton per tahun.
Melihat potensi yang ada, Syahrul yakin petani rumput laut yang tersebar di wilayah kepulauan Sulawesi Selatan mampu ditingkatkan produksi menjadi 1 juta ton per tahun. "Kita akan pecahkan rekor dunia," kata Syahrul disambut tepuk tangan ratusan tamu.
Bukan hanya itu, Syahrul melanjutkan, hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan memiliki kualitas yang cukup baik. Puluhan ton ikan diproduksi setiap tahunnya hingga ke luar negeri.
Peringatan Hari Nusantara di tanah tumbuh berlangsung meriah. Sejak pagi, ratusan tamu memadati pelataran berukuran 4.000 meter persegi di lokasi tersebut. Mereka terdiri dari pejabat, pegawai, hingga siswa Sekolah Dasar.
Pada baris depan undangan, duduk Agung Laksono berdampingan dengan Fadel Muhammad. Kemudian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Numang, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sulawesi Selatan Muhammad Roem.
Hadir pula mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rohmin Dahuri, Wakil Menteri Perindustrian Aleks Retraobun, dan Gubernur HB Paliudju. Kehadiran mereka disambut Tari Kalabirang, tarian khas Makassar.
Dagan menggunakan pakaian serba coklat, Agung terlihat bersemangat. Ia sesekali tersenyum dan berbisik kepada Fadel dan Syahrul.
Sementara itu puluhan mobil mewah berjejer di dua akses jalan ke tanah tumbuh yakni dari Jalan Metro Tanjung Bunga dan Transtudio. Terdapat pula puluhan mobil Gegana Polisi Daerah Sulawesi Selatan dan Barat.
Acara yang dijaga polisi ekstra ketat itu, juga menghadirkan ratusan katinting atau kapal nelayan khas Makassar mengelilingi perairan tanah tumbuh. Data bagian protokoler Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, jumlah katinting mencapai 500 unit. Terdapat pula 33 kapal pinishi yang berlabuh disekitar perairan, mereka dikawal armada kapal dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal tentara diantaranya yakni KRI Kanana dan Samalona.
TRI SUHARMAN