“Rencananya akan dijadikan hari bersejarah dan penting bagi daerah Aceh,” kata Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, usai doa bersama peringatan Milad GAM di kantor Komite Peralihan Aceh (KPA), Banda Aceh, Jumat (4/12).
Menuru Irwandi, hari Milad GAM nantinya akan terus diperingati setiap tahun dengan menggelar doa bersama, sekaligus mengenang para korban meninggal semasa konflik Aceh dulunya. Peringatan Milad GAM merujuk pada dideklarasinya gerakan itu oleh Tgk Hasan Tiro pada 4 Desember 1976. Aceh kemudian damai sejak Memorandum of Understanding Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005 antara Pemerintah Indonesia dan GAM.
Baca Juga:
Harapan yang sama juga disampaikan bekas Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka, Sofyan Dawood. Menurut dia, peringatan Milad GAM haruslah menjadi momentum sejarah yang terus dikenang, untuk menentukan langkah masa depan yang baik. “Kami berharap, Aceh masa depan adalah yang maju dan bermartabat,” kata Sofyan.
Sofyan menambahkan, saat ini masyarakat Aceh menaruh harapan besar kepada anggota Dewan Aceh yang baru, bukan hanya dari Partai Aceh, tapi kepada semuanya. “Kepada merekalah kita berharap, agar Aceh ke depan dapat diperjuangkan sesuai dengan amanah MoU Helsinki,” ujar dia.
Ada beberapa wewenang yang belum didapat Aceh sesuai dengan amanah MoU. Hal ini disebabkan belum turunnya beberapa Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden terkait pembagian kewenangan antara pemerintah Aceh dan pusat. Belum adanya aturan tersebut, membuat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, belum maksimal dapat dilaksanakan di Aceh.
ADI WARSIDI