TEMPO Interaktif, Palu - Gubernur Sulawesi Tengah, HB Paliudju menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kepala Negara melakukan intervensi terhadap kebijakan PLN di Sulawesi Tengah yang sudah sembilan tahun mengalami krisis listrik akut.
“Gubernur sudah dari hari kemarin berada di Jakarta akan menemui Presiden, untuk meminta masukan terkait krisis listrik yang terjadi di Sulteng," ujar Sekretaris Provinsi Baharuddin HT, Jumat (4/12).
Baharuddin mengatakan, saat ini krisis listrik bukan hanya terjadi di Sulteng, tapi juga terjadi di daerah-daerah lainnya di Indonesia. “Saya kira pak Presiden cepat merespon masalah ini. Nanti kita liat apa nanti hasilnya,” jelas Baharuddin HT.
Dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang unsur-unsur Muspida membahas masalah listrik. “Kami juga akan undang pihak PJPP Palu dan PLN Cabang Palu, supaya ada kesamaan pandangan maupun tindakan,” tuturnya.
Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Nawawi S Kilat, meminta agar pemerintah tidak tinggal diam menghadapi kemungkinan pemadaman besdar-besaran akibat tak beroperasinya PLTU Palu. Saat ini momennya sangat tepat, jika Gubernur meminta Presiden untuk intervensi kebijakan PLN melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
“Kalau perlu Presiden memasukkan Sulteng dalam program 100 hari, dalam mengatasi krisis listrik karena dari seluruh provinsi yang ada, Sulawesi Tengah yang paling parah dan paling lama. Bayangkan sudah sembilan tahun,” katanya.
DARLIS