TEMPO Interaktif, Jakarta — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, fraksinya siap memimpin Panitia Khusus Century. Nama yang akan diusung Fraksi Partai Golkar untuk kursi ketua pansus adalah Idrus Marham.
“Manakala Golkar dipandang sebagai jalan tengah, Golkar siap memimpin pansus angket,” kata Priyo di Gedung DPR, Kamis (3/12). Meski demikian, lanjut Priyo, kemungkinan Idrus menjadi ketua pansus sangat tergantung kesepakatan fraksi-fraksi lainnya.
Priyo menegaskan, diplotnya nama Idrus untuk ketua pansus adalah murni pilihan partainya. Idrus, kata Priyo, disorongkan bukan atas permintaan maupun titipan partai lain.
Priyo berharap penentuan ketua pansus yang akan ditentukan Jumat besok bisa dilakukan dengan mufakat bulat. Bila tidak, mekanisme yang berlaku adalah dengan voting secara tertutup dari 30 anggota pansus.
Adanya persaingan kuat antara Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk merebut kursi ketua pansus disebut-sebut bakal menguntungkan fraksi tengah.
Priyo pun menyatakan kesetujuannya dengan kemungkinan itu. Karena itu dia yakin FPG bisa dianggap sebagai jalan tengah sehingga bisa menduduki posisi ketua. “Selama ini kan Golkar di tengah,” kata Priyo kemudian tersenyum.
Selain Idrus, Golkar telah menyiapkan dua nama lainnya untuk masuk pansus. Mereka adalah Ade Komaruddin dan Ibnu Munzir. Dalam pansus, Golkar mendapat jatah enam kursi.
Priyo masih enggan menyebut tiga nama lainnya yang bakal dimasukan ke dalam pansus. Namun disebut-sebut, inisiator hak angket dari Golkar, Bambang Soesatyo, menjadi salah satu kandidat yang kuat didorong untuk masuk pansus.
Mengenai kemungkinan itu, Priyo masih enggan berkomentar. Dia hanya bilang, ada 12 nama dalam Fraksi Golkar yang sangat layak masuk pansus. Fraksi, kata Priyo, akan memilih enam nama dari 12 orang itu.
Ke enam nama itu adalah figur terbaik yang bakal dipilih fraksinya. “Pansus angket ini adalah special mission, tentu ada task force yang besar,” ujar Priyo. Dia menambahkan, sebagai inisiator, Bambang tentu dapat prioritas. “Tapi setiap partai kan punya pertimbangan,” pungkasnya.
AMIRULLAH