TEMPO Interaktif, Makassar - Keberadaan Aburizal Bakrie sebagai ketua Golkar pusat mulai memperlihatkan keseriusannya. Dia menargetkan bisa merangkul kader Golkar se-Indonesia sebanyak 40 juta orang sebelum masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Ini untuk mengembalikan Golkar sebagai partai debutan orde baru yang pernah merajai partai-partai politik di Indonesia. Ical menekankan ke seluruh ketua dewan pimpinan daerah untuk melakukan konsolidasi total ke seluruh lini masyarakat.
"Kepada siapapun yang terpilih nanti, saya meminta agar melahirkan 100 orang kader per desa. Kalau di Sulawesi utara pimpinan daerahnya menargetkan 200 per desa, maka saya cuma minta 100 saja," katanya.
Menurutnya, di Indonesia ada sekira 78 ribu desa. Jadi kader yang sudah terangkul ada 7,8 juta orang, maka satu kader bisa merangkul tiga tambahan lagi. Jadi untuk pemilihan nanti, Golkar sudah punya 40 juta pemilih. "Usahakan ini bisa kita capai," ujar Ical, di Hotel Imperial Aryaduta.
Ical melanjutkan, cara mewudukan hal itu dengan mengkombinasikan antara kekuatan kader dengan penggunaan media massa dan alat komunikasi modern. Apalagi saat ini alat komunikasi saat ini sudah sampai ke pelosok-pelosok desa.
Partai menurut Ical harus menggunakan kekuatan media massa. Apalagi saat ini merebak cara komunikasi efektif dan memudahkan komunikasi misalnya lewat facebook, terutama bagi kader muda. Sebab komposisi pengurus pusat partai ini menurutnya lebih 60 persen adalah kader muda. Ada 30 persen merupakan kader perempuan. Golkar mesti bisa memberi contoh organisasi yang mampu mengakomudir kuota 30 persen keterwakilan perempuan. Pada periode-periode yang akan datang, beri kesempatan pada kader muda untuk menjalankan roda partai.
Di bawah kepemimpinannya kata Ical, Golkar akan dijadikan ujung tombak pembangunan. "Kita menghendaki para tokoh politik bersatu membangun negara ini, agar bangsa kita menjadi terhormat. Hilangkan ego kepartaian ketika kita keluar ke masyarakat. Konsolidasi tetap kita jaga. Baik secar vertikal maupun horizontal, hingga ke organisasi afiliatif Golkar, seperti organisasi sayap, pendiri dan didirikan," katanya.
HAPSA MARALA