TEMPO Interaktif, Garut - Akibat tawuran antar kampung pada Minggu (1/11) malam, dua orang pemuda warga Kampung/Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, di larikan ke rumah sakit.
Mereka mengalami luka bacok di bagian punggung diantaranya Usep, 21 tahun dan Andri, 23 tahun. “Mereka masih mendapatkan perawatan intensif,” ujar kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut Ajun Komisari Polisi Oon Suhendar, saat di temui di ruang kerjanya, Senin (2/11).
Menurutnya, tawuran itu terjadi antara Kampung Asem, Desa Situ Jaya, Kecamatan Karangpawitan dengan warga Kampung/Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan. Perkelahian dipicu saling ejek antar kedua pemuda usai melihat perlombaan motor cros di Kampung Asem yang diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu kemarin.
Karena tidak terima, korban bersama delapan orang rekannya mendatangi kampung Asem dengan menggunakan tiga sepeda motor. Namun, kedatangan mereka mendapatkan perlawanan dari warga kampung setempat hingga akhirnya terjadi perkelahian dengan menggunakan senjata tajam. “Kami masih menyelidi kasus ini dengan memintai keterangan para saksi. Jadi belum ada yang kami amankan untuk dijadikan tersangka. Tunggu saja perkembangannya,” ujarnya.
Menurut salah seorang warga Kampung Asem, Yus Farhan Maulana, 42 tahun, keributan itu diawali oleh pemuda Cihuni. Sekitar 30 orang warga Cihuni mendatangi kampungnya dengan dilengkapi senjata tajam. Namun yang masuk ke komplek pemukiman hanya delapan orang. “Tanpa basa-basi mereka langsung menghantam warga kami yang sedang berkumpul di luar,” ujarnya.
Akibatnya perkelahian pun tak terhindarkan. Sebagian warga yang tadinya hanya bertangan kosong pun akhirnya berinisiatif untuk melakukan perlawanan yang sama dengan menggunakan senjata tajam. “Saat itu perkelahian susah untuk dilerai. Akhirnya Saya menghubungi polres dan Polwil Priangan untuk mengamakan situasi,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR