TEMPO Interaktif, Jakarta - PDI Perjuangan tampaknya lebih senang untuk bergabung dengan pemerintah dibandingkan dengan terus beroposisi. Hal itu diisyaratkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, yang juga Ketua MPR, Taufik Kiemas.
"Ya, kalau rukun kan enak," kata Taufik ditemui wartawan, seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (16/10). Taufik datang selaku Ketua MPR untuk membicarakan sidang paripurna yang mengagendakan pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
Menurut Taufik, saat ini PDI Perjuangan terus menjalin komunikasi untuk mengarah pada koalisi dengan pemerintahan. Namun, soal jatah dalam kabinet, hal itu tergantung dari sikap Presiden Yudhoyono. "Kalau tentang itu menunggu dari presiden, siapa yang mau diambil. Kalau itu demi negara mungkin PDI Perjuangan akan memberikan," katanya.
Prinsipnya, ia melanjutkan, pihaknya tidak pernah mau meminta, tapi juga tidak menawarkan diri. Akan tetapi, kalau Yudhoyono meminta pihaknya akan menyerahkan. Berapa jatahnya? "Presiden maunya berapa, kalau (minta) 20, ya, kasih 20," katanya berseloroh. Sudah ada permintaan? "Kita lihat saja," katanya.
Ketika ditanya, apakah kira-kira presiden akan meminta, Taufik menjawab optimistis. "Insya Allah diminta," Taufik menambahkan. Namun, saat dikonfirmasi mengenai siapakah dari kubu PDI Perjuangan dan kubu Yudhoyono yang terus intens menjalin komunikasi, Taufik mengelak. "Rahasia dong, situ udah tau, nanya lagi," katanya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Megawati pun disebutnya tidak berkeberatan dengan dibawanya kubu PDI Perjuangan ke pemerintah. Indikasinya, kata Taufik Mega juga menyetujui dirinya maju menjadi Ketua MPR dengan dukungan Demokrat. "Dulu waktu saya masuk, Bu Mega juga setuju, Bu Mega jadi tandatangan," katanya.
Taufik pun membantah isu miring yang menyebutnya bahwa rumah tangganya renggang akibat perbedaan sikap antara dirinya dan Megawati. "Masa suami istri renggang, aduh, ini mengarang-ngarang juga masa orang ribut senang," katanya. Lantas kenapa Mega justru ke Singapura?. "Ngantar cucu, sekaligus chek up kesehatan," katanya santai.
GUNANTO E.S