Berdasarkan foto yang dirilis Kepolisian Kota Besar Jambi, tersangka yang berhasil diciduk berinisial Sy. Namun polisi belum mau memberikan keterangan secara rinci, tentang kronologi, peran maupun, status Sy tersebut, dengan alasan masih dalam pengembangan.
Kepala Polisi Kota Besar Jambi Komisaris Besar Bobby IOR Adoe ketika ditanya menyangkut masalah tersebut, belum mau memberikan komentar. "Tunggu saja nanti, karena masalah ini masih dalam pengembangan, terutama untuk mencari tahu siapa saja yang ikut terlibat dalam kasus ini," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi Didy Wurjanto mengaku telah mendengar jika polisi menangkap seorang tersangka pembunuhan dan pencurian harimau di dalam kandang di kebun binatang Taman Rimba, beberapa waktu lalu.
"Namun saya meragukan, apakah benar orang tersebut pelakunya. Takutnya, akibat aparat polisi diminta untuk secepatnya menangkap siapa pelaku pencurian itu, akhirnya menangkap orang yang bukan sebenarnya. Sebab saya kira dalam aksi pencurian dengan melakukan offset di dalam kandang tempat Sela dikurung tidak mungkin dilakukan satu orang," kata dia.
Menurut Didy, pihaknya pun telah berupaya membantu polisi untuk menciduk para pelaku. Antara lain dengan bekerja sama dengan pihak berwenang daerah tetangga, seperti Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat. dan Riau. Sebab, diduga kulit harimau itu dibawa keluar Jambi.
Tidak itu saja pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi pun telah bekerja sama dengan pihak intelijen, dengan harapan dapat membantu mempercepat menguak siapa pelaku pencurian tersebut. "Kami juga telah berupaya mendata berapa orang yang biasa melakukan offset dan biasa menampung penjualan kulit harimau di Jambi", ujar dia.
Sela merupakan satu-satunya Harimau Sumatra yang masih tersisa di kebun binatang Taman Rimba Jambi itu. Sela diketahui telah dibunuh dan dicuri pada 22 Agustus.
Madikwan, salah seorang petugas kebun binatang Taman Rimba yang juga sekaligus bertugas mengurus dan memberi makan Sela, mengaku mengetahui harimau berjenis kelamin betina dan memiliki bobot badan sekitar 125 kilogram tersebut telah dibunuh dan dicuri saat dirinya ingin memberi makan pagi hari setelah dibunuh dan dicuri malam harinya.
Ketika itulah, Madikwan mengetahui jika Sela sudah tidak ada lagi. Hanya isi perut dan dagingnya yang tertinggal di dalam kandang. Sementara kulit dan tulang belulangnya sudah tidak ada lagi.
Awalnya Kebun Binatang Taman Rimba Jambi sempat dihuni tiga ekor Harimau Sumatera. Dua di antaranya Sela dan Rangga, 21 tahun. Rangga mati di dalam kandang pertengahan Mei lalu. Mereka merupakan pemberian Kebun Binatang Ragunan Jakarta sejak 1991 lalu.
Satu harimau Sumatera lainnya bernama Salma, berjenis kelamin betina, berumur sekitar enam tahun. Salma merupakan hasil tangkapan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan sempat dititipkan di Lokasi Wisata Taman Rimba Kota Jambi, sejak 11 Ferbruari 2009. Namun pada 12 Juli lalu, Salma telah dibawa dan dilepas di alam bebas di kawasan Tampang Belimbing Taman Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung.
Dengan mati dan hilangnya Sela ini, Taman Rimba Jambi saat ini tidak lagi memiliki peliharaan berupa harimau. Padahal sebagian besar pengunjung ke lokasi hiburan yang berada di tengah Kota Jambi itu, menyatakan harimau merupakan daya tarik dan tujuan utama mereka datang ke tempat ini.
SYAIPUL BAKHORI