TEMPO Interaktif, Palu - Salah satu warga Desa Baliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sf (57), terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Anutapura Palu, Senin (3/8), karena mengalami gejala terinfeksi virus flu babi.
Dari penuturan istri Sf yang ditemui di Rumah Sakit Anutapura, selama tiga hari Sf mengalami gejala panas tinggi, muntah-muntah, dan batuk. Meski sempat menjalani perawatan oleh bidan Desa Baliase, namun kondisinya tidak kunjung membaik.
"Gejala itu mulai terlihat ketika dia pulang mengikuti pertemuan Jemaah Tabligh yang baru pulang dari Jawa di Masjid Takdir Baliase sekitar tiga hari lalu. Pulang ke rumah sudah panas dan batuk," kata istri Sf.
Menurutnya, para jemaah yang berjumlah 10 orang tersebut rata-rata telah memiliki gejala yang sama dengan Safar. "Mungkin dia (Sf) terjangkit dari jamaah tersebut," ujar istri Sf.
Direktur RSU Anutapura Palu, dr Reny Lamadjido, kepada wartawan di Palu, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Sf telah mengalami beberapa indikator yang mengarah pada flu babi, seperti demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, sesak pernapasan, batuk, serta nyeri pada tenggorokan. Selain mengalami gejala panas tinggi, dia juga selalu menggigil dan sulit tidur.
"Atas gejala kondisi tersebut, tim medis RSU Anutapura Palu mencurigai Sf terserang virus H1N1 atau flu babi," katanya.
Reny mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pasien tersebut, Sf sebelumnya memiliki riwayat pernah kontak dengan seorang anggota Jemaah Tabligh yang baru saja datang dari Pulau Jawa.
"Untuk penanganan selanjutnya, pihak kami segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, baik tingkat Kota Palu maupun provinsi setempat," kata dia.
RSUD Anutapura sendiri sudah mengeluarkan surat rujukan kepada pasien Sf untuk menjalani perawatan lanjutan di RSUD Undata Palu sebagai rumah sakit yang telah ditunjuk Pemprov Sulawesi Tengah untuk penanganan kasus flu babi.
"Tapi, saya perlu ingatkan masyarakat di daerah ini agar tidak perlu panik. Sebab, ini masih suspect, karena untuk membuktikan kebenaran Sf tertular virus H1N1 atau tidak, masih memerlukan pemeriksaan sampel darahnya di laboratorium," ujarnya.
DARLIS