TEMPO Interaktif, Jakarta - Lima santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri. Mereka diduga terjangkit virus A H1N1 dengan gejala panas tinggi dan gangguan pernafasan.
Juru bicara RSUD Pare Kediri Muhammad Roziq mengatakan kelima pasien tersebut diterima petugas bagian gawat darurat sejak tadi malam. Mereka adalah DI, 13, RI, 12, AH, 12, MN, 12, dan SH, 12 tahun. Kelima santri tersebut merupakan pasien rujukan dari Poliklinik As Salam di Ponpes Tebuireng Jombang. “Mereka kami terima sudah dalam keadaan demam tinggi,” kata Roziq, Kamis (30/7).
Berdasarkan catatan medis di ruang gawat darurat, suhu tubuh mereka berkisar 39 – 40 derajat celcius. Beberapa diantaranya mengeluhkan nyeri pada tenggorokan saat bernafas. Gejala itulah yang menurut Roziq membuka potensi ke arah flu babi. Karena itu kelimanya segera dirawat di ruang isolasi dengan pengawasan ketat.
Roziq menambahkan kondisi kesehatan kelima santri tersebut berbeda-beda. Dua diantaranya dilaporkan mengalami mimisan atau mengeluarkan darah dari hidungnya sejak tadi malam. “Namun kelimanya masih sadar dan bisa makan seperti biasa,” kata Roziq.
Sehari sebelumnya dua santri Pondok Pesantren Tebuireng juga dilarikan ke Rumah Sakit HVA Toelongredjo Pare. Keduanya mengalami gejala yang sama setelah bersinggungan dengan santri yang dinyatakan suspect flu babi oleh RS dr Soetomo Surabaya. Saat ini tim medis RSUD Pare dan HVA Toelongredjo tengah berkoordinasi dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya untuk memastikan penyebab penyakit para santri. Di antaranya dengan mengirimkan contoh suam dan darah pasien untuk diteliti di Surabaya.
Untuk menampung kemungkinan bertambahnya pasien dari pondok pesantren terbesar di Jombang ini, RSUD Pare menyediakan empat dokter dari berbagai keahlian. Di antaranya adalah ahli paru-paru, spesialis anak, dan dokter umum. Mereka telah mendapat pelatihan penanganan flu babi sebelum dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.
HARI TRI WASONO