Menurut salah seorang warga negara Indonesia yang dikarantina, YA, mereka tiba di India pada Jumat pekan lalu. "Kami bagian dari 14 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari pemerintah India," ujar mahasiswa asal Sulawesi Tengah ini saat dihubungi Tempo, Selasa (28/7). "Setelah sampai di sini, ada formulir yang mengharuskan cek swine flu di rumah sakit, keesokan harinya kami datang, dicek ternyata suhu tubuh melebihi normal, kami langsung diisolasi," ujarnya.
YA mengatakan sebelum dan ketika diisolasi, ketiganya tidak menunjukkan tanda-tanda terkena penyakit flu. "Kami hanya sedikit demam, saya karena sakit perut dan lemas, sementara yang lain, kecapekan," ujarnya. Setelah masuk ruang isolasi, mereka diberi obat penurun demam dan diambil darahnya. "Sekarang kami semua sudah sehat, tidak ada keluhan sama sekali," katanya.
Selama diisolasi, kata YA, pelayanan di rumah sakit India cukup baik. Makanan selalu tepat waktu, bergizi dan selalu diberi susu. Selain itu, lanjut YA, di ruang isolasi juga tersedia hot spot. "Lumayan untuk mengusir rasa bosan," katanya. Di ruang isolasi, selain tiga WNI ini ada dua warga India dan satu warga Irak yang juga menjadi suspek H1N1. YA menambahkan, menurut dokter, mereka tinggal menunggu hasil laboratorium di Delhi yang keluar pada Sore ini. "Kalau negatif, kami boleh poleh, saya rasa negatif, karena kami merasa sangat sehat," ujar dia.
Berdasarkan data pemerintah India pada Sabtu (25/7), sebanyak 1946 orang di India telah dites H1N1. Dari jumlah tersebut 413 di antarnya dinyatakan positif.
POERNOMO GONTHA RIDHO (NEW DELHI)