Sebelumnya, dua pelajar WF (13), dan IAH (15) yang tercatat sebagai siswa Madrasah Ponok Pesantren Daar El Qolam, di Desa Gintung, Kabupaten Tangerang, diduga terinfenksi virus flu babi. Keduanya dirawat di Ruang Isolasi rumah sakit Serang sejak Kamis dan Sabtu akhir pekan lalu.
Pada hari Sabtu (18/7) lalu, kedua pasien diambil sampel darahnya untuk mengetahui apakah mereka positif flu babi atau tidak. Dari hasil laboratorium sebelumnya, leukosit (sel darah putih) kedua korban berada di atas 10 ribu. Padahal standar normal orang sehat, leukosit berada di bawah 10.000.
Menurut Kepala Ruangan Isolasi Flu Babi dan Flu Burung rumah sakit umum daerah Serang Yopi Triana, sejak dirawat kedua pelajar itu kondisinya terus membaik. “Apalagi hasil tes darah di laboratorium di Jakarta menunjukkan keduanya negatif virus H1N1,” ujar Yopi. Dia menduga, kedua remaja itu hanya mengalami demam biasa.
Meski negatif, kata Yopi, kedua pasien yang telah dirawat selama enam hari dan empat hari di rumah sakit milik pemerintah itu, mereka tidak dipungut biaya sepeser pun. “Karena mereka dirawat diruang isolasi flu babi, kami tidak pungut biaya, ditanggung pemerintah,” katanya.
Terkait dugaan kasus flu babi, hari ini, pihak Pondok Pesantren Dar-Al Qolam memulangkan 500 santrinya yang mengalami demam massal sejak satu pekan ini. Tindakan ini dilakukan karena mereka tidak percaya dengan penanganan yang dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Banten Wahyu Santoso mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga hari ini, sudah ada 19 orang yang positif menderita virus H1N1. “Sedangkan yang suspect lebih dari 100 orang,” ujarnya.
MABSUTI IBNUMARHAS