TEMPO Interaktif, Denpasar - Seorang pasien, Slamet Subagio meninggal setelah beberapa saat dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah RS Sanglah Denpasar, Selasa (14/7).
Lelaki asal Sidoarjo, Jawa Timur, berusia 53 tahun itu, awalnya diduga terinfeksi flu H1N1 atau flu babi karena sering bepergian ke luar negeri, khususnya ke Singapura. Pihak keluarga korban pun mempertanyakan prosedur penanganan penyakit tersebut.
Istri korban, Ely Renata, kemudian meminta penjelasan dari pihak Rumah Sakit Sanglah tentang penanganan penyakit tersebut. Dia tidak yakin suaminya tidak terinfeksi flu babi. "Kata perawat di dalam ruangan, suami saya mengalami infeksi paru dan gagal jantung,’’ papar Ely Renata.
Dia menceritakan, suaminya itu sebelumnya mengidap penyakit paru-paru. Dia sudah berobat beberapa kali di sebuah rumah sakit swasta di Denpasar. Namun, sudah dua bulan ini suaminya tidak memeriksakan diri ke dokter karena kesibukannya. Menurut Ely, suaminya itu bekerja sebagai tenaga teknik di maskapai penerbangan Lion Air. Pada, Selasa pagi sekitar pukul 04.00 wita, Slamet mengeluh sakit dan dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di Denpasar. Namun karena pihak rumah sakit itu tidak bisa menanganinya, lelaki yang tinggal di kawasan Jimbaran, Badung tersebut, dirujuk untuk berobat ke Rumah Sakit Sanglah.
Menurut Ely, sesampai di Rumah Sakit Sanglah suaminya itu diperiksa di unit gawat darurat dan dimintai keterangan. "Karena diketahui sering bepergian ke luar negeri, suami saya langsung dibawa ke ruang isolasi,’’ ujar Renata.
Setelah sempat diperiksa dan diambil contoh spesimen swab tenggorokannya, sebut Ely, sekitar pukul 09.15 wita, suaminya meninggal. Kata Ely Renata, jenazah suaminya langsung dimasukkan ambulan tanpa sempat dilihat keluarga.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Sanglah dr. IGNA Putra Wibawa menyebutkan penanganan pasien itu sudah sesuai prosedur. Pasien tersebut dibawa ke ruang isolasi karena memiliki riwayat kontak di salah satu negara yang terpapar flu babi yaitu Singapura.
Namun, dia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan status penyakit pasien itu. "Kami belum berani memastikan karena masih menunggu hasil pemeriksaan swab tenggorokannya,’’ tandas Putra Wibawa.
NI LUH ARIE SL