TEMPO Interaktif, Banyuwangi: Tim penyelamat dari SAR, TNI AL, dan Kepolisian Perairan akhirnya menemukan mayat Yanto dan Arif, nelayan asal Puger, Jember, Jawa Timur, Kamis (18/6). Sebelumnya, petugas penyelamat menemukan mayat, Rabu (17/6).
Usai diserahkan ke kantor Kepolisian Sektor Purwoharjo, mayat keduanya dibawa keluarga ke rumah masing-masing di Jember.
Menurut Komandan Pos TNI AL Grajagan Pembantu Letnan Dua Soleh, saat ditemukan, terdapat banyak luka di tubuh Arif, 30 tahun. Kedua matanya hilang dan luka lebam di bagian wajah diduga akibat terbentur karang saat dihempaskan oleh ombak. "Sore tadi ombak memang cukup besar," katanya, Kamis (18/06).
Yanto dan Arif adalah nelayan kapal Putra Mandala. Keduanya bersama 23 nelayan tenggelam setelah kapalnya dihantam ombak di Perairan Plawangan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Rabu (17/6). Keduanya tewas menyusul tiga rekan lainnya.
Kordinator Teknis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Banyuwangi, Mawardi, mengatakan, secara umum kondisi cuaca di Kabupaten Banyuwangi masih normal dengan kecepatan angin 5-10 km per jam, tinggi gelombang di laut Hindia Selatan mencapai 2,5 - 3 meter. Namun ia tetap meminta nelayan tetap waspada, karena tinggi gelombang lebih dari 3 meter tetap berpeluang terjadi, meski sifatnya hanya temporer. "Kalau ombak tinggi, lebih baik berhenti melaut sampai ombak normal lagi" katanya.
IKA NINGTYAS