TEMPO Interaktif, Bandung: Nasib kelulusan 111.000 siswa sekolah menengah kejuruan di Jawa Barat masih terkatung-katung. Rencana pengumuman hasil ujian nasional tetap belum pasti. ”Sampai malam ini saya masih tunggu kabar dari Jakarta,” kata Syarif Hidayat, ketua panitia ujian nasional di Jawa Barat, Rabu (17/6) malam.
Menurut dia, saat ini stafnya masih memeriksa 3.300 nilai ujian siswa yang sebagian nihil di Puspendik, Jakarta. Sementara ini, status ribuan siswa itu tercatat tidak lulus. ”Kami masih telusuri angka yang bolong itu sehingga angka ketidak lulusan belum bisa dipastikan,” ujarnya.
Karena itu, rencana pengumuman yang akan dilakukan Kamis (18/6) besok, kembali diundur. ”Kemungkinan Jumat, tapi itu juga belum pasti,” katanya.
Persoalan nilai bolong itu, menurut dia, karena ada ketidakberesan dalam penilaian hasil ujian nasional dengan nilai uji kompetensi siswa SMK. Masalah ini tidak hanya menimpa siswa SMK di Jawa Barat, melainkan seluruh Indonesia. ”Makanya kita juga harus antre memeriksa di sana,” ujarnya.
Dia menilai, keterlambatan pengumuman kelulusan SMK ini tidak terlalu mendesak. ”SMK ini tidak terlalu urgen,” katanya. Karena bagi siswa yang tidak lulus, waktu ujian ulangnya lewat paket C khusus SMK baru akan digelar Oktober mendatang. Setiap tahun, pemerintah hanya menggelar dua kali ujian di sekolah non formal, yaitu pada Juni dan Oktober.
Untuk kelulusan SMA dan madrasah aliyah di Jawa Barat, hasilnya sudah diumumkan kemarin. Namun masih ada 200 lebih siswa yang status kelulusannya belum jelas karena sebagian nilai ujiannya juga masih nihil.
ANWAR SISWADI