TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Calon Wakil Presiden pasangan Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, mengawali kampanye perdana di Yogyakarta dengan berdialog, meluncurkan perpustakaan keliling, dan mengunjungi pusat kerajinan Kasongan dan Pasar Klitikan. Yang menarik, Boediono memberi pernyataan dana Bantuan Langsung Tunai untuk warga miskin yang menurutnya, bukan dari utang.
“Dana BLT dari penghematan dana subsidi BBM, bukan dari utang,” kata Boediono menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu, (12/6). Menurut dia, subsidi bahan bakar minyak yang bisa dihemat ini digunakan untuk mengurangi beban orang miskin yang terpengaruh bahan bakar minyak. Apalagi, katanya dana bantuan diberikan untuk keluarga yang dipandang rawan akibat kenaikan harga minyak.
Sementara mengenai tudingan bahwa selama Yudhoyono memerintah, utang pemerintah meningkat tajam hingga mencapai ratusan trilyun, Boediono mengakui utang memang meningkat. Meski utang bertambah, kata Boediono, pendapatan per kapita sejak lima tahun ini melonjak. “Sebelumnya, rasio utang kita terhadap pendapatan nasional beban per kepala sudah turun 30 persen. Dulu 100 persen ditutup utang negara,” jelasnya.
Saat diminta menjelaskan soal ekonomi jalan tengah, Boediono mengemukakan konsep ekonomi tersebut merupakan campuran antara peran negara dan peran pasar bebas. Sistem ini, kata Boediono, dilaksanakan oleh mayoritas negara di dunia. Kalaupun ada yang ektrem, katanya, terjadi di Korea Utara. Indonesia sendiri, menurut Boediono berada di tengah mengikuti mayoritas negara di dunia. “”Kita dari dulu posisi di tengah, lalu kita masukkan nilai-nilai kita sendiri dari kultur sendiri. Akhirnya pilihan itu pilihan kita,” katanya.
Menurut dia, penerapan sistem ekonomi jalan tengah juga dilandasi proses dan belajar dari krisis 1997-1998. Dengan mengkoreksi sistem itu, Boediono menyatakan ketika tengah mengalami krisis global, Indonesia telah belajar dari masa lampau. “Kita telah bisa lewati dengan nilai kita sendiri ekonomi Pancasila,” katanya.
Kehadiran Boediono di Gedung JEC disambut tarian Reog wayang. Boediono juga menyempatkan diri meluncurkan perpustakaan keliling dari Galang Press. Dalam dialog Boediono mendengar, dia mendengarkan masukan dari akademisi dan pebisnis. Bertindak sebagai panelis adalah Prof Mudrajat Kuncoro, pengusaha keramik Timbul Rahardjo, Roby Kusumaharta, serta Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, dipandu moderator Angger Jati Wijaya.
BERNADA RURIT