Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Akan Tegas Jika Malaysia Terus Provokasi  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah menyatakan akan bertindak lebih tegas atas pelanggaran wilayah kedaulatan Republik Indonesia oleh Malaysia yang terjadi di perairan Ambalat. Upaya perundingan meLalui negosiasi dan diplomasi tetap akan diutamakan tetapi pemerintah dipastikan akan mengambil sikap lebih tegas jika provokasi Malaysia di Ambalat terus berlanjut.

"Kalau terus menggangu, Bapak Presiden menegaskan kalau sudah menyangkut kedaulatan adalah harga mati dan kita akan mengambil mekanisme lain yang lebih tegas," kata Ketua Komisi Pertahanan DPR Theo L Sambuaga usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Sabtu (06/06).

Senin malam, Tim dari komisi pertahanan akan berangkat ke Malaysia untuk bertemu dengan pimpinan parlemen dan komisi terkait di negeri jiran itu. "Intinya kita ingin meyakinkan melalui parlemen supaya bersama-sama menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia," katanya.

Selain itu, Tim itu juga meminta agar pihak militer Malaysia tidak terus-menerus melakukan provokasi di perairan Ambalat. Provokasi, kata dia, jelas memperburuk hubungan baik kedua negara bertetanga itu.

Dalam pembicaraan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu, Presiden menegaskan, soal kedaulatan adalah harga mati dan pemerintah serius dalam hal ini. Sementara menurut Theo, perairan ambalat jelas merupakan wilayah kedaulatan RI dan Malaysia yang mengklaim wilayah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembicaraan tersebut juga membahas upaya pemberdayaan dan meningkatkan hubungan bilateral dan multirateral. Hal lain, pemerintah juga menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan alokasi anggaran alutsista dan mengembangkan industri strategis di dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Kordinator Politik dan keamanan Widodo A.S menyatakan meskipun upaya perundingan terus berlanjut tetapi langkah-langkah untuk melakukan efektif control melalui gelar kekuatan terus dilakukan. "Pemerintah Indonesia berkaitan dengan kedaulatan sangat tegas," katanya.

Menurutnya, seluruh proses akan terus diefektifkan untuk mencapai kesepakatan dan diharapkan selama proses itu berlangsung semua pihak menjaga diri untuk tidak melakukan provokasi dilapangan.

GUNANTO ES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.