Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Tak Akan Bawa Soal Ambalat ke Mahkamah Internasional

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah tidak akan membawa masalah Ambalat ketingkat Mahkamah Internasional. Tindakan itu diambil karena Indonesia memiliki posisi yang kuat di Blok Ambalat.
"Karena kita posisinya kuat maka tak perlu dibawa ke Mahkamah Internasional, cukup dengan bilateral saja," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah usai Konferensi Pers di Deplu Jakarta, Jumat (05/06).

Jika pada kasus Pulau Sipadan dan Ligitan jalan itu ditempuh, lanjut dia justru karena Indonesia sendiri merasa posisinya lemah. Dua pulau itu, kata Faiza adalah pulau yang memang diwariskan ke Malayasia oleh Inggris. Bahkan sebenarnya keduanya taj pernah masuk dalam peta Indonesia.

Dalam kasus Blok Ambalat, posisi Indonesia telah kuat. Keran peta klaim yang telah disampaikan tak menuai protes dari negara lain. Berbeda dengan peta Malaysia tahun 1979 yang dibuat sepihak. Karena itu saat ini Indonesia yakin dengan jalur perundingan yang telah ditempuh.

"Tim adalah tim teknis yang tahun betul kondisi lapangan," ujar Faiza. Tim ini, lanjut dia juga telah solid, tidak seperti tim perunding Malaysia yang sering direstrukturisasi. Tim kita sudah percaya diri," ujarnya. Dalam perundingan tim akan beradu argumentasi pada hal yang dibahas, karena itu amatlah susah jika ditentukan target waktu. Saat ini putaran perundinga telah berjalan 13 kali, "Jadi bukan 23, tapi 13 dan akan 14."

"Dalam perundingan perbatasan tak ada target waktu. Berdasarkan pengalama perundingan seperti ini ada yang cepat ada yang lambat, dengan Singapura misalnya hanya butuh 5 tahun. Namun denga Vietnam sampai 30 tahun," kata Faiza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal lain yang dilakukan dua negara untuk memperlancar perundingan dan menyelesaikan masalah pelanggaran adalah dialog tingkat tinggi. "Yang dilakukan pada level lain adalah dialog antar pejabat tinggi untuk selesaikan dan sikapi setiap kejadian," ujar Faiza.

TITIS SETIANINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.